"Ini terlalu seperti badan lembaga amatiran, dan sekali lagi ini menjadi bukti mengapa kita sulit mempercayai BWF dan sistem undian yang digunakan pada asosiasi tersebut," kata Laugesen dikutip BolaSport.com dari TV2 Sport Denmark.
"Benar-benar terlihat tidak kredibel. Dan yang terpenting adalah para pemain yang terdampak," tandasnya.
Setelah melakukan pengundian ulang, BWF sempat merilis pernyataan resmi yang berbunyi "BWF dapat mengonfirmasi bahwa kami terpaksa melakukan pengundian ulang Thailand Open 2024 karena ditemukan anomali terkait persebaran pemain sebagai bagian dari aturan baru sistem pengundian yang berlaku."
Sayangnya, BWF tidak memberikan pernyataan lengkap mengapa kesalahan atau penyebab anomali itu bisa terjadi.
Ketika ditanya lebih lanjut, mereka bungkam dan tetap bersikeras pada pernyataan pertama mereka tersebut di atas.
"Bagaimana kita bisa menganggap BWF kredibel ketika tidak ada lagi kendali atas hal itu," tutur Laugesen yang juga kaget karena undian pertama yang aneh tadi, juga mulanya disetujui oleh referee BWF.
"Dan sekarang mereka hanya menutup (kasus ini) tanpa memberikan penjelasan lengkap," tandasnya.
Masalah sistem undian BWF telah menjadi masalah klasik dan dikeluhkan sejumlah pemain.
Salah satu contohnya sering terjadi adalah ketika Anders Antonsen (Denmark) dan Kodai Naraoka (Jepang) pernah berada di bagan undian yang sama secara berturut-turut di enam turnamen beruntun.
Termasuk sampai French Open 2024 dan All England Open 2024.
Baca Juga: Thailand Open 2024 - Undian Diulang, Tunggal Putri Diuji, Ester Bisa Lawan Pemberi Jempol dari China
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | TV2 Sport Denmark |
Komentar