BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Enea Bastianini, mengaku frustrasi karena hasil tak memuaskan pada seri kelima MotoGP Prancis 2024.
Enea Bastianini harus puas finis di luar posisi podium pada sprint dan balapan MotoGP Prancis 2024 akhir pekan lalu di Sirkuit Le Mans, Sarthe, Prancis.
Finis keempat tak cukup membuat Bastianini merasa puas. Apalagi, para rivalnya di Ducati bersaing di depannya untuk meraih kemenangan.
Bastianini sebenarnya cukup percaya diri dengan kekuatan yang dimilikinya pada awal balapan.
Dia terus memberikan tekanan terhadap pembalap Aleix Espargaro (Aprilia Racing) dalam perebutan naik ke posisi lima besar.
Sayangnya, Bastianini melakukan kesalahan saat sedang berupaya menyalip Espargaro di Tikungan 9.
Bastianini yang berada di sisi dalam justru melebar hingga menyebabkan Espargaro juga ikut keluar dari tikungan.
Alhasil, juara dunia Moto2 2020 itu dihukum long lap penalty yang merupakan awal petaka dalam balapan.
Baca Juga: Kebencian kepada Marc Marquez Memang Bikin Bodoh, Legenda MotoGP Geleng-geleng Kepala
"Saya ingin memperlambat Aleix," kata Bastianini seperti dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto.
"Saya kehilangan banyak grip pada ban belakang sehingga saya tidak bisa masuk ke tikungan dan akibatnya Aleix juga tidak bisa melewati tikungannya."
"Saya berbelok dan melambat untuk memastikan saya tidak mendapatkan keuntungan, tetapi itu mungkin tidak cukup dan steward menghukum saya."
Situasi tersebut menambah rumit bagi Bastianini yang sejatinya sudah cukup tertekan selama akhir pekan di Le Mans.
Masa depan Bastianini di tim pabrikan Ducati terancam seiring dengan lesatan dua rider tim satelit yakni Jorge Martin (Prima Pramac) dan Marc Marquez (Gresini Racing).
"Ini sangat membuat frustrasi karena tujuan saya adalah memenangkan balapan hari ini dan saya membuktikan bahwa saya cukup cepat untuk melakukannya," tutur Bastianini.
Bastianini pantas untuk tidak merasa senang dengan hasil yang diraihnya.
Apalagi dua pembalap yang mengancam posisinya di kursi tim pabrikan asal Borgo Panigale itu meraih hasil lebih baik.
Sementara Martin menyapu bersih sprint dan balapan dengan kemenangan, Marquez selalu menjadi runner-up walau start dari posisi ke-13.
Marquez kini mengoleksi poin yang sama dengan Bastianini di klasemen. Adapun Martin menjadi penghuni peringkat pertama.
Mimpi Bastianini untuk menjadi rival bagi rekan setimnya, Francesco Bagnaia, pun makin sulit karena kontraknya akan habis pada akhir musim ini.
Bastianini sempat digadang-gadang menjadi ancaman bagi Bagnaia dalam mempertahankan posisi pembalap nomor satu di Ducati.
"Mungkin saya pembalap yang paling mengganggunya, karena saya orang Italia (juga)," kata Bastianini saat masih memperkuat Gresini pada 2022, dilansir dari GPOne.com.
"Saya membaca bahwa dia ingin terus memiliki Jack Miller sebagai rekan setim, mungkin saya memberi tekanan kepadanya saat dia melihat saya berada di dekatnya."
Kecelakaan saat sprint di Portimao pada awal musim 2023 mengawali debut bareng tim pabrikan yang jauh dari kata mulus bagi Bastianini.
Hasil kemenangan pada balapan MotoGP Malaysia musim lalu ibarat hanya sedikit memperpanjang waktu baginya untuk bertahan di Ducati.
"Tentu saja saya tidak senang setelah hari seperti itu. Ini adalah sebuah kekalahan," ucap Bastianini.
"Ducati tahu apa yang bisa saya lakukan, tapi Jorge memenangkan balapan dan Ducati juga melihatnya."
"Dalam situasi seperti ini terkadang Anda hanya perlu sedikit keberuntungan, yang tentu saja tidak ada hari ini," ujar Bastianini menyesal.
Baca Juga: Debutan Sensasional Yakin Bukan Marc Marquez yang Akan Rebut Kursi Pabrikan Ducati
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar