BOLASPORT.COM - Kiatisuk Senamuang, penakluk timnas Indonesia di final Piala AFF 2016 tiba-tiba mengundurkan diri dari klub Vietnam usai insiden penghinaan wasit.
Nama Kiatisuk Senamuang tidak asing bagi suporter timnas Indonesia.
Pelatih asal Thailand itu menjadi mimpi buruk Indonesia di final Piala AFF 2016.
Racikan Senamuang sukses menumbangkan tim Garuda yang kala itu ditangani oleh Alfred Riedl.
Boaz Solossa dkk yang digadang lantaran bisa memenangi final leg pertama 2-1 atas Thailand di Stadion Pakansari, Bogor.
Namun, Kiatisuk Senamuang berhasil membangkitkan motivasi Teerasil Dangda dkk sehingga menang 2-0 pada leg kedua di Stadion Rajamangala pada 17 Desember 2016.
Baca Juga: Jawab Sindiran Pengamat, Shin Tae-yong Tegaskan Ingin Belajar Bahasa Indonesia
Ia tercatat dalam sejarah Thailand dengan menghadirkan gelar beruntun Piala AFF pada 2014 dan 2016 sebelum melepas jabatan pada 2017.
Semenjak musim 2020, mantan striker Thailand itu memutuskan hijrah ke Liga Vietnam.
Empat musim bersama Hoang Anh Gia Lai, Senamuang lantas menerima pinangan Cong An Ha Noi (CAHN) pada 2024.
Belum genap setengah musim tiba-tiba Senamuang mengundurkan diri dari CAHN.
Dilansir dari media Vietnam, Soha, Kiatisuk Senamuang telah bertemu dengan pimpinan CAHN Club dan mencapai kesepakatan untuk berpisah dengan tim.
"Sarapan pagi hari ini bersama Presiden CAHN bagaikan perpisahan yang hangat dari atasan yang luar biasa bagi saya," ucap Senamuang.
"Saya sangat menikmati waktu saya bekerja di CAHN Club dan saya sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan serta pengalaman bekerja disini bahkan untuk jangka waktu yang singkat. Saya telah belajar banyak selama saya bekerja di sini," imbuhnya.
Senamuang mundur tak lama setelah insiden penghinaan wasit oleh pemain timnas Vietnam, Vu Van Tanh.
Bek kanan CAHN itu disanksi oleh Federasi sepak bola Vietnam (VFF) akibat menghina wasit saat melawan QNK Quang Nam.
Baca Juga: PSSI Ungkap Alasan Hanya Sodori Kontrak Shin Tae-yong Sampai 2027
Ia dilarang bermain dalam tiga pertandingan dan terkena denda sebesar 10.000.000 VND.
Akan tetapi, bukan hal tersebut yang membuat Senamuang berpisah dengan CAHN.
"Karena masalah pribadi keluarga, saya ingin mengundurkan diri sebagai Pelatih CAHN dan kembali ke Thailand."
"Saya telah melengkapi semua dokumen terkait dan akan menyiapkan dokumen tambahan yang diperlukan untuk mendukung tim dengan kemampuan terbaik saya."
"Saya juga berharap dapat menjaga hubungan persahabatan yang positif dengan klub, dengan para pemain, dengan rekan satu tim saya dan yang paling penting dengan para penggemar dan teman-teman pers saya, dan saya juga mohon semoga klub terus sukses," tutur Kiatisuk Senamuang.
CAHN menjelma menjadi tim papan atas Vietnam di tangan pelatih berusia 50 tahun tersebut.
Tim yang bermarkas di Hang Day Stadium itu bertengger di urutan kedua V-League 1 dengan 31 poin.
CAHN mencatatkan sembilan kemenangan, empat kali imbang, dan lima kekalahan dari 18 pertandingan.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | Soha.vn |
Komentar