BOLASPORT.COM - Netizen Indonesia menggeruduk akun Instagram Como 1907 setelah keputusan tak merekrut Thom Haye.
Como 1907 harus berhadapan dengan sumbu pendek warganet Indonesia setelah kepastian promosi ke Serie A.
Klub milik Hartono fratelli (bersaudara) itu finish sebagai runner-up Serie B 2023/24 di belakang Parma.
Musim depan, Como akan bersaing di Liga Italia yang dihuni tim tradisional semacam Inter Milan, AC Milan, hingga Juventus.
Menghadapi nama-nama besar tersebut, manajemen I lariani tentu harus bergerak dengan cermat di bursa transfer.
Salah merekrut pemain, bisa-bisa tim asuhan Paolo Vanoli gagal bersaing dan langsung terdegradasi.
Musim lalu saat masih di Serie B, Como sempat digosipkan merekrut gelandang timnas Indonesia Thom Haye.
Thom Haye merupakan pemain reguler di Heerenveen di Eredivisie, sehingga tampak memiliki kompetensi untuk ke Liga Italia.
Namun, kini Como akan bermain di kompetisi yang lebih tinggi dengan tuntutan lebih berat.
Manajemen Como yang diwakili Mirwan Suwarso menyatakan tak akan merekrut pemain bersangkutan.
Mirwan bahkan dikutip menyebut Haye tak akan bisa bersaing di lini tengah tim Serie A.
Atas pernyataan itu, netizen Indonesia menghujat Como di media sosial.
"Semoga klub ini cepet degradasi ke Serie B lagi amiin," tulis @nazar2xxx di lini komentar Instagram klub.
"Hai komo! informasikan ke pimpinan kamu untuk berhenti menghina pemain nasional kami," timpal @aris.x.x.
"Bosnya orang Indonesia, tapi menghina aset bangsanya sendiri, kalau tidak mau rekrut, kasih statemen ga usah menghina," sambung @yuly_xx.
Netizen Indonesia semestinya menyadari terdapat faktor selain "nasionalisme" dalam proses perekrutan di klub Eropa.
Di samping semua skill yang dimiliki Thom Haye, terdapat pula alasan kontra yang dimiliki Como untuk menolaknya.
Liga Italia menerapkan pembatasan pemain asing non-Uni Eropa, sedangkan Haye sudah berpaspor Indonesia.
Baca Juga: Erick Thohir Sibuk, Shin Tae-yong Belum Tanda Tangan Perpanjangan Kontrak di Timnas Indonesia
Haye juga akan berusia 30 tahun pada musim depan, sehingga telah melewati usia emasnya.
Mirwan juga mengungkap mekanisme scouting Como untuk merekrut pemain.
"Dari tim data, kami bisa melihat kualitas pemain berdasarkan efektivitas mereka, bukan berapa heading dan shooting," ungkap Mirwan dikutip dari Kompas.com.
"Namun efektivitas mereka bermain dan cocoknya mereka bermain di liga mana kami bisa melihatnya dan di divisi mana mereka bisa berprestasi."
"Kami bisa memprediksikan pertumbuhan pemain lima tahun ke depan dari performa lima tahun ke belakang," jelasnya.
Netizen Tanah Air dikenal membenci fenomena pemain titipan di lingkup klub lokal maupun timnas Indonesia.
Kini, menjadi tugas mereka untuk memastikan putra terbaik bangsa bisa bersaing di Eropa bukan karena jalur orang dalam.
Baca Juga: Timnas U-20 Indonesia akan Jalani TC di Como 1907 Jelang Ikuti Turnamen di Prancis
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Kompas.com, BolaSport.com |
Komentar