BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Muhammad Rian Ardianto, menjelaskan alasan kekasihnya, Ribka Sugiarto yang memilih mundur dari pelatnas setelah mewakil Indonesia pada Uber Cup 2024.
Ribka sudah menyampaikan permintaan untuk mundur kepada PBSI pada Jumat (10/5/2024) meski secara lisan belum melalui surat resmi.
Rian dan Ribka sebelumnya sudah bertunangan pada 23 Desember 2023 dan berencana menikah setelah Olimpiade Paris 2024.
"Kemarin kami sudah banyak berbicara. Banyak pertimbangan dari saya dan Ribka. Mungkin dia lebih memilih mundur karena dilihat dari peta persaingan (ganda putri dunia) juga," kata Rian kepada media, termasuk BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta, Kamis (16/5/2024).
"Selain itu, dia sempat cedera dan banyak ganti partner ya walaupun sebelumnya sempat juara juga pada Swiss Open 2024."
"Hasilnya bagus, tetapi memang apa yang dirasakan Ribka kalau untuk bersaing di level atas sepertinya dia merasa berat. Dari Ribka sendiri untuk mau bersaing berat gitu. Jadi, banyak pertimbangan."
"Tahun ini juga kami akan menikah Ada baiknya dia fokus untuk mempersiapkan pernikahan. Dia selalu bilang ke saya, dia support saya bertanding pada Olimpiade dulu."
"Jadi, dia fokus persiapan pernikahan dan saya fokus untuk persiapan Olimpiade. Di luar urusan Olimpiade biar dia yang mengurus."
Pemain berusia 28 tahun itu menyayangkan keputusan Ribka untuk mundur dari pelatnas.
Namun, Rian menyadari jika pemain berusia 24 tahun itu tetap memaksa melanjutkan kiprahnya di pelatnas, hasilnya tidak akan maksimal.
"Tetapi, dia yang merasakan. Takutnya kalau dipaksa juga hasilnya tidak maksimal dan ada risiko lain. Banyak komentar yang tidak enak," ujar partner Fajar Alfian itu.
"Daripada menghindari itu lebih baik mempersiapkan diri saja untuk pernikahan dan hidup ke depan," ucap Rian.
"Kalau untuk kembali lagi (bermain bulu tangkis), belum ada pembicaraan karena dia sekarang fokusnya memang benar-benar mempersiapkan pernikahan."
"Mungkin kalau untuk main lagi belum tahu. Sampai hari ini yang saya dengar belum ada. Dia tetap mau fokus untuk persiapan dan berkeluarga dulu. Dia sendiri yang memilih fokus untuk keluarga."
"Ini keputusan Ribka sendiri dengan banyak pertimbangan. Mungkin dilihat dari persaingan, dia sudah masih merasakan sakit di lutut"
"Dia merasa tidak bisa mengikuti latihan secara maksimal. Misalnya, dia latihan, pemain lain latihannya 20 kali smes atau bagaimama. tetapi, dia mungkin maksimalnya cuma sampai 10 atau 15 kali."
"Khawatir kalau dipaksakan kondisinya semakin parah. Daripada setengah-setengah, lebih baik dia memilih untuk pensiun."
Rian mengatakan bahwa keinginan Ribka mundur sudah muncul sejak akhir tahun.
"Sudah sempat ada pembicaraan juga, tetapi dia masih mau mencoba dulu. Saya juga bilang coba setahun ini dulu bagaimana hasilnya," tutur Rian.
"Walaupun hasilnya bagus, kondisi tubuhnya dia yang merasakan. Dia yang bertanding dan merasakan sehari-harinya saat latihan."
"Daripada memaksa, tetapi hasilnya tidak maksimal. Lanny juga bisa berusaha dengan pemain lain. Siapa tahu dengan pemain lain hasilnya bisa lebih bagus lagi."
"Kalau dipaksakan mungkin bisa, tetapi untuk tembus di level atas mungkin dia merasa berat."
"Di level Super 300 atau 500 masih bisa bersaing. Kalau misalnya dari sini juga harus apa agar levelnya bisa seperti Apriyani/Fadia. Daripada tidak bisa maksimal, lebih baik pilihannya mundur."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar