BOLASPORT.COM - Pasangan ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari memenangi "perang saudara" pada perempat final Thailand Open 2024.
Menghadapi Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja di Nimibutr Stadium, Bangkok, Jumat (17/5/2024), Rinov/Pitha menang, dengan skor, 21-19, 23-21.
"Bersyukur bisa menang, tetapi saya belum puas dengan penampilan hari ini. Kami belum bisa bermain baik," kata Rinov dalam siaran resmi PBSI.
"Pada awal-awal banyak mati sendiri dan membuang poin. Hal itu yang harus menjadi bahan evaluasi buat kami."
Gim pertama diraih Rinov/Pitha lewat cara comeback. Mereka sempat tertinggal dulu sampai interval dari Dejan/Gloria. Ritme Rinov/Pitha terlihat belum padu.
Setelah interval, perubahan pelan-pelan dilakukan pasangan pelatnas tersebut. Rinov/Pitha beralih memegang kendali permainan, dari 9-13 mereka menikung 7 angka beruntun dan berbalik unggul 16-13.
Di satu sisi, Dejan/Gloria juga tidak mudah menyerah. Pasangan besutan PB Djarum didikan Vita Marissa itu masih melawan dan mengejar hingga kedudukan 16-19.
Rinov/Pitha berhasil meraih game point lebih dulu. Dalam situasi menyerang, apes Rinov terpeleset karpet lapangan yang sobek dan terjatuh. Kedudukan menipis 20-19.
Untungnya, Rinov tidak mengalami cedera serius. Dia masih bisa kembali bermain dan melanjutkan pertandingan di situasi krusial tersebut.
Serangan pendek dilancarkan kedua pasangan, adu drive cepat dilakoni tetapi Dejan membuat error dan poin kemenangan .dikantongi Rinov/Pitha.
ada gim kedua, perolehan angka lebih sengit. Kedua pasangan sama-sama lebih ngotot dan kedudukan imbang sampai 7-7.
Rinov/Pitha perlahan menemukan kembali hawa pertandingan mereka setelah memasuki pertengahan gim kedua. Mereka mempertahankan keunggulan dan terus tampil menekan.
Defens Pitha hari ini benar-benar tembok. Digempur habis-habisan dengan smes menggelegar Dejan pun masih bisa mengembalikan, bahkan membuat serangan balik untuk dieksekusi Rinov dengan matang.
Dejan/Gloria masih berusaha melawan sampai mengejar 18-18 di gim kedua.
Dejan dan Pitha sempat servis eror berupa servis yang keluar dan tak masuk. Kedudukan kembali imbang 19-19.
Placing Rinov di area tengah membuat Dejan/Gloria miskomunikasi, Rinov/Pitha meraih match point 20-19.
Persaingan masih intens setelah Dejan/Gloria memaksa adu setting sampai 21-21.
Dua kesalahan dari Gloria membuat Rinov/Pitha akhirnya mengantongi kemenangan dengan skor akhir 23-21 pada gim kedua.
Kemenangan ini membuat Rinov/Pitha semakin jadi mimpi buruk Dejan/Gloria karena mereka tak pernah terkalahkan dalam tiga kali pertemuan.
"Kami sudah sama-sama tahu karena pernah berlatih bersama. Ini merupakan pertemuan ketiga dan di dua pertemuan sebelumnya juga harus bermain rubber. Memang tidak mudah melawan mereka yang juga tidak gampang mati," tutur Pitha.
"Meskipun begitu saya bersyukur bisa melewati babak ini. Hanya tetap ada yang harus dibenahi. Tadi ada pola-pola permainan yang seharusnya tidak mati, tetapi malah mati sendiri."
Sementara itu, Dejan mengakui bahwa kekalahan yang dia alami didapat dengan tidak mudah.
"Kami sudah melakukan yang terbaik. Sudah berusaha semaksimal mungkin. Kalahnya juga bukan kalah dengan mudah. Hari memang belum bisa pecah telur. Next time semoga bisa," ucap Dejan.
"Setelah ini ya latihan latihan lagi. Dua-tiga hari bisa dipakai berlatih di sini. Ini untuk persiapan ke Malaysia Masters pekan depan.:
Gloria mengatakan bahwa pada laga ini dia berjuang untuk bisa mengontrol permainan diri sendiri atau mengikuti pola permainan lawan.
"Seharusnya jangan terpancing permainan lawan. Kami bermain kurang tenang," ucap Gloria.
Hasil ini juga membawa Rinov/Pitha melaju ke semifinal untuk bertemu lawan lebih sulit, unggulan lima sekaligus pasangan muda asal China, Guo Xin Wa/Chen Fang Hui
"Besok lawan China. Meskipun belum pernah bertemu tetapi kami sudah tahu gambaran pola permainan pasangan-padangan China yang mengandalkan speed and power. Kurang lebih kami sudah tahu," tutur Rinov.
"Tinggal menjaga kondisi dan siap fight untuk pertandingan besok. Selain harus meredam speed and power mereka, kami juga harus bisa menyamai speed mereka. Kalau tidak akan bakal kesusahan."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar