BOLASPORT.COM -Lesatan ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, ke final Thailand Open 2024 dihantui rekor tak menyenangkan.
Gebrakan Ana/Tiwi tersaji pada rangkaian turnamen BWF World Tour Super 500.
Tak disangka-sangka, mereka justru jadi satu-satunya harapan Indonesia untuk merengkuh gelar juara pada turnamen berhadiah total 420.000 dolar AS tersebut.
Ana/Tiwi seolah membuktikan bahwa sejak mereka tidak diboyong ke Uber Cup 2024, mereka bisa tampil lebih baik.
Keberhasilan runner-up Swiss Open 2024 itu melaju ke laga puncak pun diraih dengan fantasits.
Mereka menumbangkan unggulan 2 asal Jepang, Rin Iwanaga/Kie Nakanishi.
Padahal secara rekor pertemuan, Ana/Tiwi belum pernah menang atas pasangan tersebut. Termasuk ketika kalah di final Swiss Open lalu.
Kemenangan di babak semifinal atas Iwanafa/Nakanishi kemarin pun diraih lewat permainan yang taktis, bersih minim eror dan sangat solid hingga skor 21-12, 21-11 pun dibukukan.
Modal berharga yang sangat penting untuk menatap laga final hari, Minggu (19/5/2024).
Apalagi Ana/Tiwi akan kembali dihadapkan ujian berat. Kali ini melawan unggulan pertama sekaligus jagoan tuan rumah Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Memijak final Super 500 pertama, melawan unggulan pertama, bahkan dengan rekor yang buruk, bisa jadi tekanan tersendiri untuk Ana/Tiwi.
Mereka sudah bertemu dua kali, tetapi selalu kalah lewat skor rubber game di dua kesempatan itu. Dua-duanya terjadi di ajang besar.
Pada Kejuaraan Dunia 2023, Ana/Tiwi kalah 14-21, 21-17, 19-21. Sebelumnya di Kejuaraan Asia 2023, mereka juga kalah 21-16, 18-21, 11-21.
Ana/Tiwi sadar bahwa terlepas dari siapapun lawannya, menjalani laga final adalah hal yang tidak mudah.
"Malam ini, kami akan mempelajari rekaman video pertandingan bagaimana permainan (calon) lawan," kata Ana dalam pers rilis PBSI.
"Yang pasti, tampil di final itu pasti lebih berat. Kami harus bekerja lebih keras lagi," ujarnya bertekad.
Jika Ana/Tiwi mampu menerapkan pola permaina mereka sendiri, percaya diri dan yakin bisa revans, kemenangan seperti yang diraih atas Iwanaga/Nakanishi bukan mustahil terjadi.
Cara mereka membungkam ganda putri ulet Jepang kemarin kuncinya adalah defens balik serang.
"Kami bermain seperti yang sudah direncanakan. Yaitu membuat lawan terus berada di zona tidak nyaman," jelas Tiwi.
"Bagaimanapun caranya dari awal kami paksakan dengan pola bertahan dulu. Setelah itu balik serang. Terus-menerus kami gempur pertahanan lawan dan ternyata berhasil", tambahnya.
Pertandingan Ana/Tiwi akan tersaji di partai keempat rangkaian final Thailand Open 2024 yang akan dimulai pukul 12.00 WIB.
CATATAN HEAD-TO-HEAD:
Ana/Tiwi 0 vs 2 Kititharakul/Prajongjai
Kejuaraan Asia 2023
Ana/Tiwi vs Kititharakul/Prajongjai: 21-16, 18-21, 11-21
Kejuaraan Dunia 2023
Ana/Tiwi vs Kititharakul/Prajongjai: 14-21, 17-21, 19-21
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Antaranews, PBSI |
Komentar