"Alasannya apa saja? Tidak ada," katanya yakin tanpa memberikan alasan lebih panjang.
Sementara Oliveira mendukung Marquez ke Ducati karena itu akan mewujudkan tim impian dan memberi rasa penasaran besar bagaimana dua juara dunia akan saling bersaing di paddock yang sama.
"Menyatukan juara dunia 8 kali dengan juara dunia 2 kali MotoGP berarti menciptakan tim yang sangat kuat," ujar Oliveira.
"Itulah yang akan saya lakukan (jika jadi bos Ducati, red)," lanjut pembalap asal Portugal.
Di saat dua kubu berebut pendapat antara Martin vs Marquez, satu kubu juga muncul di tengah pemikiran para pembalap kelas premier yang menilai bahwa Enea Bastianini layak untuk bertahan di Ducati.
Salah satu yang berpendapat demikian adalah pembalap veteran Johann Zarco (LCR Honda Castrol), yang menilai bahwa kehadiran Bastianini akan memurnikan Ducati yang notabene pabrikan asal Italia.
"Saya berharap dia (Bastianini) bisa bertahan. Bagi saya, tim 100% pembalap Italia di Ducati itu masuk akal," kata Zarco.
Adapun Fabio Quartararo memilih jawaban lebih netral meski dia juga beropini bahwa Bastianini mungkin masih butuh waktu untuk membuktikan diri.
Apalagi musim MotoGP 2024 masih panjang.
"Martin adalah yang tercepat, tapi Marc dengan motor Ducati versi tahun lalu juga sudah menunjukkan kalau dia cepat," kata Quartararo.
"Bastianini pun juga... Namun, saya senang bukan menjadi orang yang mengambil keputusan (karena pasti bingung, red)," tambah Juara Dunia 2021.
Baca Juga: Logika Pengamat MotoGP, Marc Marquez Menghancurkan Ducati dari Dalam
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | AS |
Komentar