BOLASPORT.COM - Ketum PSSI, Erick Thohir mengakui program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran sejalan dengan rencana emas sepak bola Indonesia 2045.
Erick Thohir menyambut baik program makan bergizi gratis untuk anak-anak Indonesia yang dicanangkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Erick Thohir, program ini sejalan dengan rencana emas sepak bola Indonesia 2045.
Program makan bergizi gratis adalah nama baru untuk program makan gartis yang merupakan program unggulan dari Prabowo-Gibran.
"Saya senang karena sebagai ketua umum PSSI dengan program makan bergizi gratis untuk anak-anak Indonesia," kata Erick Thohir dilansir BolaSport.com dari Antara News.
"Apalagi sejalan dengan rencana sepak bola Indonesia tahun 2045, dimana kita bertekad timnas Indonesia mampu bersaing di level dunia," tambahnya.
Dikatakan sejalan karena bagi Erick Thohir perkembangan sepak bola Indonesia juga membutuhkan anak-anak dengan pertumbuhan yang baik melalui asupan gizi yang baik pula.
Menteri BUMN itu juga menyinggung soal postur dan kecerdasan otak.
"Sepak bola kita butuh anak-anak Indonesia yang sehat, tumbuh dengan baik, postur tubuh maupun perkembangan otaknya," kata Erick.
"Sehingga mampu bersaing dengan para pemain papan atas dunia yang memang mendapat asupan gizi sedari masa kanak-kanak," tambahnya.
Maka dengan baiknya gizi anak-anak, didapatkan pula pemain-pemain sepak bola terbaik untuk mencapai rencana emas sepak bola Indonesia 2045.
"Makanan bergizi ini penting karena dengan adanya ini kita akan mampu menghasilkan pemain yang bergizi baik dan berpengaruh pada performa permainan yang bagus dan kompetitif," ujarnya.
Baca Juga: Pengakuan Dokter Alfan, Shin Tae-yong Jeli dan Bahkan Tahu Saat Pemain Timnas Indonesia Berbohong
PSSI memiliki blueprint sepak bola emas tahun 2045.
Erick Thohir PSSI menargetkan Indonesia bisa berada di peringkat 45 FIFA pada tahun 2045.
"Kami punya mimpi 2045 masa keemasan sepak bola Indonesia," kata Erick Thohir pada Maret 2023 lalu.
"Yang artinya paling tidak kita mesti masuk 50 besar ya, negara sepak bola dunia."
"Tapi menjadi negara sepak bola dunia itu tidak mudah. Contohnya Arab Saudi di peringkat 49, lalu Turki nomor 44," tambahnya.
Untuk mewujudkan mimpi tersebut, PSSI meminta aspov bertanggungjawab untuk pembinaan usia dini.
"Karena itu salah satunya pembinaan usia dini harus mulai dijalankan," kata Erick.
Baca Juga: PPKGBK Komunikasi Intensif dengan PSSI, Pastikan GBK Siap Digunakan Untuk Dua Laga Timnas Indonesia
"Bahkan kami memberanikan diri agar kompetisinya mulai usia 9 tahun, bukan 12."
"Kalau mau berkompetisi di dunia tidak mungkin disiapkan dari 12 tahun, mesti 9 tahun."
"Ini salah satu program yang kami diskusikan dan sudah ada deadline dari sarasehan ini yang akan diputuskan bersama," tambahnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | ANTARA News |
Komentar