BOLASPORT.COM - Musyawarah Nasional (Munas) ke-XIV Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) 2024 rampung digelar di Goodrich Suites, Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, Jumat (31/5/2024).
Di Munas tersebut, disepakati bahwa Aryo Djojohadikusumo diangkat menjadi Ketua Umum (Ketum) Pordasi periode 2024-2028.
Aryo Djojohadikusumo terpilih sebagai Ketum Pordasi 2024-2028 secara aklamasi.
"Munas ini disepakati oleh pengurus-pengurus Pengprov yang hadir, yaitu ada 13," ucap Ketua Panitia Pelaksana Munas Pordasi 2024, Sherpa Manembu, Jumat (31/5/2024).
Sejatinya, Munas Pordasi ini sempat tertunda selama beberapa bulan.
Mengingat, masa kepengurusan Pordasi yang sebelumnya dipimpin oleh Marciano Norman sudah berakhir sejak Januari 2024.
Dikatakan Sherpa Manembu, pelaksanaan Munas ke-XIV digelar demi keberlanjutan program Pordasi.
"Kami bersepakat untuk melaksanakan Munas agar supaya event pacuan, event equestrian yang nanti akan dilaksanakan atau yang nanti akan mengikuti PON (2024) ini tidak terhambat dengan kepengurusan yang baru ini," ujar Sherpa Manembu.
"Kenapa harus dilaksanakan? Karena kepengurusan yang lama itu kami menganggap dan sesuai dengan ADRT sudah berakhir sejak tanggal 31 Januari 2024."
"Agar supaya dalam hal ini perjalanan kepengurusan organisasi ini bisa berjalan dengan baik dan agar supaya juga para pemilik-pemilik kuda ini yang akan ikut nanti di PON ini tidak ada hambatan."
"Oleh karena itu kami berinsiatif membuat munas tersebut karena kepengurusan yang ini nanti yang akan melanjutkan seperti apa untuk yang namanya melengkapi hal-hal lain yang agar supaya tidak ada yang dikecewakan," tutur Sherpa Manembu.
Dia menambahkan, akan segera dijadwalkan kapan kepengurusan Pordasi pimpinan Aryo Djojohadikusumo menghadap ke KONI, KOI dan KORMI.
"Oh iya, seperti mana biasanya dan sesuai dengan aturannya keputusan ini tentu akan diteruskan kepada KONI, KOI dan juga KORMI," kata Sherpa.
"Karena di Pordasi ini ada seperti equestrian itu kenapa ke KOI? Karena KOI ini yang mengatur terhadap event-event internasional."
"Begitu juga dengan KORMI yang sifatnya adalah lokal, kearifan lokal itu juga diakuni, kalau yang namanya pacuan karena dia tidak bersifat internasional atau tidak berkiblat ke internasional jadi hanya KONI," tutupnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar