BOLASPORT.COM - Di tengah euforia kedatangan Kylian Mbappe ke Real Madrid, publik Barcelona ramai-ramai mencuatkan Lamine Yamal sebagai penantang utama sang bintang Prancis.
Selepas era Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi habis, El Clasico beberapa musim ke depan kelihatannya disiapkan sebagai panggung Kylian Mbappe vs Lamine Yamal.
Media sedang ramai membahas Mbappe serta segala kelebihan dan potensinya untuk meningkatkan kualitas Real Madrid.
Raja gol sepanjang masa PSG baru diresmikan sebagai anggota baru skuad Los Blancos, Senin (3/6/2024).
Mbappe langsung menegaskan transfer ini ibarat mimpi menjadi kenyataan.
Di lain pihak, Barcelona memiliki Yamal sebagai jagoan versi mereka yang dilahirkan dari akademi sendiri.
Baru berusia 16 tahun, remaja ajaib berdarah Maroko tersebut dinilai mewakilkan semua antitesis mengenai Mbappe.
Jika Mbappe terang-terangan mengeklaim Ronaldo sebagai idola, Yamal menganggap Messi GOAT alias pesepak bola terbaik sepanjang masa versi dirinya.
Saat postingan Mbappe dan Ronaldo berseliweran ramai di lini masa, Yamal mengunggah fotonya disandingkan dengan Messi.
???? pic.twitter.com/Ll6PCEemDd
— Lamine Yamal ???????? (@LamineeYamal) June 3, 2024
Ihwal kemampuan di lapangan, Yamal memang digadang-gadang meneruskan kebintangan sang legenda Barca.
Inocente Diaz, koordinator tim La Torreta, klub Yamal sebelum gabung La Masia, sampai menyebut winger belia timnas Spanyol itu calon pemenang Ballon d'Or masa depan.
Dalam usia sangat muda, Yamal sudah mencapai level permainan, kematangan, dan tanggung jawab sangat besar.
Dia langsung menjadi tumpuan di klub maupun timnas senior Spanyol.
Keunggulan tersebut yang tidak dimiliki Mbappe, bahkan Ronaldo maupun Messi ketika seusianya.
Baca Juga: Telenovela Panjang Kylian Mbappe ke Real Madrid, Naik Pelaminan setelah Dilamar 5 Kali
Hebatnya, sejauh ini Yamal mampu mengendalikan ekspektasi dan beban seberat itu.
"Dalam enam tahun, dia akan memenangi Ballon d'Or," kata Diaz, dikutip BolaSport.com dari Sport.es.
"Mbappe harus bertarung melawannya. Lamine lebih bagus daripada Mbappe."
"Orang Prancis itu lebih banyak disorot karena dia bergabung dengan Madrid, tapi masa depan ada di pundak Lamine," tuturnya.
Lebih jauh, Diaz sampai menyebut pemain berdarah Maroko dari ayah dan Guinea Ekuatorial dari ibunya itu seperti bibit hibrida Ronaldo dan Messi.
Yamal mampu cemerlang di tengah kondisi klub yang dilanda berbagai masalah.
Apalagi materi skuad Barca tidak segemerlap zaman kejayaan Leo Messi dkk.
"Dia lebih baik dari Messi," tambahnya.
"Dia percampuran fisik dari Messi dan Cristiano."
"Tidak mudah untuk melakukan apa yang telah dia lakukan pada usia 16 tahun," kata Diaz lagi.
Yamal dan Mbappe, yang terpisah usia 9 tahun, sudah pernah berduel langsung dua kali.
Momennya terjadi pada perempat final Liga Champions 2023-2024, di mana Barcelona gugur di tangan PSG-nya Mbappe dengan agregat 4-6 (3-2, 1-4).
Rivalitas keduanya bakal dibawa ke panggung El Clasico yang siap mementaskan duel Madrid vs Barca minimal dua kali dalam setahun.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sport.es |
Komentar