BOLASPORT.COM - Petarung UFC asal Indonesia, Jeka Saragih, segera melakoni pertarungan keduanya di oktagon UFC pada bulan Juni ini.
Jeka Saragih akan menghadapi Westin Wilson pada UFC Vegas 93 yang dihelat di UFC Apex, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (16/6/2024) waktu Indonesia.
Kesempatan besar bagi jagoan asal Simalungun, Sumatera Utara itu untuk terus melanjutkan tren positif.
Kesan ciamik sudah berhasil Jeka usai meraih hasil manis pada laga debutnya dengan mencetak kemenangan KO atas Lucas Alexander hanya dalam waktu 91 detik saja.
Kali ini asa mencetak kemenangan lagi terbuka bagi Jeka karena menghadapi lawan yang sama-sama pendatang baru di UFC.
Jeka bahkan lebih baik dari lawannya, Wilson sudah menelan dua kali kekalahan dalam dua pertandingan di panggung UFC.
Baca Juga: Pengorbanan Besar Jeka Saragih Dapat Komentar dari Raja UFC Islam Makhachev
Dua kekalahan Wilson itu didapat hadir di ronde pertama usai di KO lawan-lawannya.
Jeka tentunya memiliki peluang untuk menang, lebih-lebih dia diberkati dengan kekuatan melalui tangan dan kakinya.
Meski begitu, Jeka tak ingin terlena dengan catatan rekor tersebut dan tetap mewaspadai lawannya.
Pasalnya Wilson merupakan lawan yang memiliki postur tubuh paling tinggi dibanding lawan-lawan Jeka yang sudah ditemui sebelumnya.
Wilson memiliki tinggi badan 185 cm, sedangkan Jeka dengan 173 cm.
Petarung Amerika itu bahkan lebih tinggi dua sentimeter daripada petarung India, Anshul Jubli yang pernah mengalahkan Jeka pada final Road to UFC.
"Melihat rekor pasti kita percaya diri, cuma dengan postur badan berbeda jauh," kata Jeka Saragih kepada BolaSport.com dan media lainnya via zoom pada Jumat (7/6/2024).
"Kita harus waspada juga dan tak bisa lihat rekor dia juga, kita waspada dan bisa menampilkan yang terbaik di oktagon," ujar atlet berusia 29 tahun itu.
Baca Juga: Islam Makhachev Tak Diakui Jadi Raja UFC, Jon Jones Juga Ogah Kalah
Apalagi jika melihat rekor, Wilson (16-9/MMA) cukup baik dalam permainan bawah. Di mana 11 dari 16 kemenangannya diraih melalui submission.
Jeka menyadari bahwa permainan di bawah merupakan kelemahannya selama ini.
Dia mengaku sudah mempelajari dan berlatih untuk memperbaiki kelemahannya itu selama tiga tahun di Amerika.
"Yang saya dapat di sini yang paling pesat di ground fighting, di mana saya belum kenal BJJ (Brazilian Jiu-Jitsu)," ucap Jeka.
"Saya belajar bantingan dan kuncian, karena di UFC itu hal yang dibutuhkan," ujarnya.
Jeka mengungkapkan permainan di kanvas sudah dipersiapkan dengan baik.
Namun soal rencana pertandingan, Jeka lebih percaya diri jika pertarungan berjalan dengan beradu pukulan dan tendangan.
"Yang saya persiapkan, yang pasti setiap lawan berbeda, lawan kali ini jago di ground fighting," ujar Jeka.
"Di latihan itu kita pelajari lawan (dengan postur) yang lebih tinggi."
"Game plan saya ke stand fighting dan saya juga siap di ground fighting," ujar Jeka.
Baca Juga: Hasil UFC 302 - Neraka 5 Ronde, Islam Makhachev Tetap Juaranya meski Berdarah
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar