BOLASPORT.COM - Lionel Messi juga hanyalah seorang manusia biasa. Ia sempat mengalami stres di Barcelona bahkan sampai memakai jasa psikolog.
Lionel Messi telah dipandang sebagai salah satu megabintang di lapangan hijau.
Beragam prestasi mulai level individu hingga beregu (tim) sukses diraih olehnya.
Ketenarannya dan kepiawaiannya dalam mengolah si kulit bulat juga tidak perlu diragukan lagi.
Apalagi Lionel Messi telah dicap sebagai Greates of All Time alias GOAT di dunia sepak bola.
Namanya sudah termasyhur sejak berseragam Barcelona.
Sejak berusia 13 tahun, Messi telah menjadi bagian dari sejarah klub asal Catalunya tersebut.
Baca Juga: Legenda AC Milan Beri Peringatan soal Perekrutan Joshua Zirkzee
Mulai dari Liga Spanyol, Copa del Rey, hingga Liga Champions berhasil dipersembahkannya sebelum akhirnya berpisah pada musim panas 2021.
Barcelona dan Messi memang tidak bisa terpisahkan satu sama lain.
Berkat El Barca pula, pemilik julukan La Pulga alias Si Kutu tersebut masuk sebagai legenda.
Meski dipandang sebagai salah satu pemain terbaik, Messi juga mengalami gejolak dalam kariernya.
Nama Messi identik dengan sebagian besar pencapaiannya di Camp Nou.
Namun, ia juga tidak lepas dari sorotan dan kritikan acap kali Barcelona gagal dan tidak berprestasi.
Perjalanan kariernya juga tidak selalu mulus sepanjang masa baktinya bersama raksasa Catalunya.
Baca Juga: Euro 2024 - Inggris Meringis, Absennya Maguire Sudah Beri Bukti Buruk
Contohnya adalah kekalahan Barcelona dari AS Roma di Liga Champions edisi 2017-2018 meski sempat leading pada pertemuan pertama.
Di susul comeback lagi dari Liverpool di semifinal Liga Champions 2018-2019 saat mereka dihajar 0-4 di Anfield.
Belum lagi kekalahan telak 2-8 yang fenomenal itu saat berjumpa Bayern Muenchen di Liga Champions pula.
Bisa dibilang itu merupakan fase-fase terburuk yang pernah dialami oleh Messi.
Dikutip BolaSport.com dari Infobae, Messi mengaku sempat menemui psikolog.
Sebagai seorang yang begitu pendiam dan tidak banyak bicara dengan kerap menyimpan segalanya sendirian tentu saja hal itu begitu menyiksa bagi Messi.
Meski pada awalnya enggan mencari bantuan dari profesional, pemain yang kini membela Inter Miami itu akhirnya meminta bantuan ke psikolog.
Baca Juga: Baru Main 3 Kali, Anak Ajaib Man United Bisa Dapat Perlakuan Istimewa di EURO 2024
"Saya pernah melakukannya (kunjungan ke psikolog) ketika saya masih di Barcelona, dulu sekali," kata Messi.
"Awalnya saya sangat enggan."
"Saya adalah orang yang menyimpan segala sesuatunya."
"Namun, kenyataannya ketika saya memutuskan untuk pergi ke sana itu sangat membantu saya, saya sangat menyukainya, dan itu membantu saya," tutur pemain berusia 36 tahun tersebut menambahkan.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Sportskeeda.com, infobae.com |
Komentar