BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, menjadi wakil Merah Putih pada Olimpiade Paris 2024 yang melangkah paling jauh pada Kapal Api Indonesia Open 2024.
Gregoria mencapai perempat final pada turnamen BWF World Tour Super 1000 tersebut setelah kalah dari Juara Asia 2023 dan 2024, Wang Zhi Yi (China), 8-21, 18-21 yang membuat dia gagal ke semifinal.
Padahal, pekan sebelumnya Gregoria menang atas Wang dalam duel sengit pada perempat final Singapore Open 2024.
Meski begitu, Juara Dunia Junior 2017 itu mengaku tak puas dengan performanya.
"Permainan yang sangat tidak memuaskan dari saya," kata Gregoria kepada awak media termasuk BolaSport.com di Istora Senayan, Jumat (7/6/2024).
"Saya sendiri tidak puas dengan penampilan saya, tetapi ada catatan baik juga karena di game kedua, walaupun sudah tertinggal, saya masih memaksa," ucapnya.
"Harus diakui, lawan tadi susah sekali untuk dimatikan."
"Tadi sudah beberapa kali saya mengatur, dan saya rasa bola bisa mati, tetapi ternyata lawan masih bisa mengembalikan."
Gregoria lebih lanjut mengakui bahwa dia sebenarnya tak memiliki kendala karena cedera atau hal lain. Ia hanya tak bisa keluar dari tekanan sendiri.
Hal ini karena ia ingin bisa melaju ke semifinal, tetapi justru tak bisa keluar tekanan.
"Kendala tidak ada, tetapi lebih kepada diri saya sendiri. Mungkin karena ini delapan besar aku bertarget bisa masuk ke semifinal," ucap Gregoria.
"Jadi saya rasa tekanan itu ada diri aku," katanya.
"Dengan kekalahan pada gim pertama membuat kepercayaan diri lawan makin tinggi saja. Jadi gim kedua lawan masih enak mengatur game plan-nya dia.”
Setelah menelan kekalahan ini, Gregoria mengaku ingin memperbaiki fisiknya ke depan.
Pebulu tangkis berusia 24 tahun tersebut bertekad meningkatkan kekuatan fisiknya.
Ini salah satu cara Gregoria untuk bangkit menuju Olimpiade 2024 Paris. Gregoria Mariska mengaku ingin bisa menaikkan kondisi fisiknya karena cederanya pun sudah tak ada masalah.
"Banyak atlet dan pelatih yang sudah mempelajari saya," kata Gregoria.
"Saya ingin dengan waktu yang cukup lama, sebulan, pastinya menyiapkan banyak hal. Menaikkan fisik karena cedera sudah membaik dari lutut, dan lain-lain, jadi mau press di fisik."
"Lalu tadi, ada beberapa pola lawan yang (saya) tidak suka, tidak cocok, (tetapi nanti) mau tidak mau harus suka karena lawan pasti membacanya."
"Jadi saya harus membiasakannya di latihan agar bisa mengatasi rasa tidak enak tadi saat tanding," tuturnya.
Pelatih kepala tunggal putri nasional Indonesia, Indra Wijaya, menilai permainan Gregoria tidak mengecewakan meski tidak 100 persen menjelang Olimpiade Paris 2024, 26 Juli-11 Agustus.
"Dari segi kondisi memang tidak 100 persen, tetapi kalau dari segi permainan bagus sekali, rapi sekali," kata Indra kepada media, termasuk BolaSport.com.
"Finishing-nya pada beberapa poin terakhir pada gim pertama cukup disayangkan. Tetapi, overall semua bagus.
Indra memastikan kondisi pemain yang akrab disapa Jorji itu tidak ada yang mengkhawatirkan.
"Tidak ada yang mengkhawatirkan. Saya rasa lebih ke taktik, strategi, dan evaluasi. Untuk mental, kalau mental, saya ligat Grego sudah mulai stabil," ucap Indra.
"Penampilannya juga sudah baik meskipun ada kendala sedikit kondisinya, tetapi secara keseluruhan dia bisa mengatasi."
"Dari segi permainannya dengan lawannya ya itu evaluasi yang mereka buat kami juga buat. Ke depannya harus disiapkan lebih."
Gregoria tidak akan tampil pada Australian Open 2024, 11-15 Juni mendatang karena untuk mengamankan posisi unggulan kedelapan.
"Jadi udah stop sampai di sini agar persiapan lebih panjang dan recovery sebelum keberangkatan Olimpiade."
"Setelah ini latihan dan pastinnya persiapan menuju Olimpiade agar lebih fokus.
Saya melihat Grego semangatnya sudah menunjukkan kedewasaan."
"Sudah keliatan berbeda. Masalah kalah-menang kita tahu persaingan sudah ketat. Semangatnya luar biasa itu yang harus kami jaga."
Perjalanan Gregoria menuju Olimpiade Paris 2024 luar biasa. Dia sempat berada dalam fase sulit, tetapi Gregoria berhasil bangkit hingga akhirnya mampu menjadi tunggal putri andalan Indonesia.
Setelah menjadi juara dunia junior, prestasi Gregoria sempat mengalami penurunan performa secara drastis.
Dia sempat dianggap publik sebagai salah satu atlet yang terancam stagnan perkembangannya karena selalu kalah pada babak pertama atau kedua dalam setiap turnamen yang dia ikuti.
Situasi ini sempat berpengaruh pada mental Gregoria. Gregoria bahkan mengakui sempat meragukan kelayakannya sebagai seorang tunggal putri andalan Indonesia.
Dia sempat mencurahkan perasaannya di akun media sosial dan menunjukkan seolah akan meninggalkan dunia bulu tangkis yang sudah membesarkannya.
Namun, niat untuk menyerah diabaikannya. Gregoria memilih kembali bangkit Bukan untuk membungkan komentar negatif orang, tetapi untuk membuktikan pada diri sendiri masih layak untuk berdiri di posisinya.
Perlahan Gregoria mulai bangkit. Dari 20 turnamen yang diikutinya sepanjang 2023, tiga di antaranya menembus final.
Dari tiga final itu, Gregoria berhasil menyabet gelar Spain Masters dan Kumamoto Masters Japan 2023.
Pada Malaysia Masters 2023, Gregoria finis sebagai runner-up. Selanjutnya penampilan Gregoria pada turnamen lain terhitung memuaskan.
Dari empat turnamen, dia tembus semifinal dan pada tiga turnamen lain berakhir dengan semifinal.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar