BOLASPORT.COM - Bek timnas Filipina, Christian Rontini, menilai Indonesia merupakan negara yang fanatik dengan sepak bola.
Duel timnas Indonesia melawan Filipina pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia diprediksi berlangsung meriah.
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang jadi venue pertandingan juga akan dipadati suporter.
Sekitar 75 ribu penonton akan memberikan dukungan pada pemain yang berjuang.
Apalagi, laga ini akan jadi penentuan nasib untuk timnas Indonesia ke babak selanjutnya.
Baca Juga: Kata Pertama yang Terlintas di Benak Tijjani Reijnders saat Mendengar Indonesia
Christian Rontini menjelaskan, Indonesia dan sepak bola tidak bisa dipisahkan.
Dia mengakui bahwa gairah sepak bola sudah mengalir di semua tempat.
Termasuk saat timnas berlaga di SUGBK dan akan melawan mereka.
"Ya, di Indonesia, mereka hidup untuk sepak bola, mereka sangat fanatik."
"Namun, ini merupakan motivasi bagi kami untuk memberikan yang terbaik," kata Christian Rontini dilansir BolaSport.com dari laman Kompas.com.
Pemain yang saat ini membela Persita Tangerang ini melanjutkan, dia sudah memberikan pesan kepada pemain Filipina.
Mereka harus waspada karena laga akan berjalan ketat dan harus berjuang di depan teror suporter yang hadir.
Mereka harus mempersiapkan mental dengan baik agar bisa maksimal di lapangan.
"Saya mengatakan kepada rekan-rekan setim saya bahwa mereka harus menikmatinya."
"Karena banyak orang yang ingin berada di posisi kami, jadi kami harus mengambil yang terbaik," tegasnya.
Baca Juga: 5 Kapten Terakhir Pilihan Shin Tae-yong Selalu Blunder, Kutukan untuk Timnas Indonesia?
Rontini menilai mereka sudah mempersiapkan laga ini dengan baik.
Tim berjuluk The Azkals tersebut sebenarnya sudah dipastikan gugur ke babak selanjutnya.
Namun, mereka akan berjuang demi mendapatkan hasil maksimal di laga nanti.
"Kami mempersiapkan pertandingan sejak dua hari yang lalu dengan intensitas."
"Fokus yang bertujuan untuk mengoreksi dan meningkatkan performa kami untuk menghadapi Indonesia pada hari Selasa," pungkasnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar