BOLASPORT.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, jadi sosok yang membawa perubahan besar di Skuad Garuda.
Bertugas sejak tahun 2020, pondasi yang dibangun sudah mulai terlihat hasilnya.
Menariknya, salah satu kunci kesuksesan yang membawa Indonesia berada di tahap ini adalah kedisiplinan tinggi yang diterapkan pada semua pemain.
Latihan fisik yang berat juga jadi menu wajib sebelum beranjak ke program taktikal.
Hasilnya, kelolosan ke dua edisi Piala Asia pada 2023 dan 2027 jadi pembuktian bahwa kerja kerasnya mulai berada di jalur yang tepat.
Baca Juga: Bangga! Presiden AFC Puji Timnas Indonesia: Pencetak Sejarah!
Shin Tae-yong menjelaskan bahwa menjadi pelatih bukan tugas mudah.
Menjabat sebagai juru taktik, tidak semua rencana bisa berjalan lancar.
Dia harus bisa mencari solusi saat beberapa aspek sudah buntu.
"Tidak semuanya berjalan sempurna namun tetap saja dalam rencana seperti ini, Anda harus selalu siap."
"Terkadang rencana salah, harus ada kemampuan merespons dengan segera ketika terjadi kesalahan ide," kata Shin Tae-yong dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube Zhao Fang Mae X Manjane.
Pelatih kelahiran Yeongdeok ini melanjutkan bahwa perannya tidak hanya fokus pada aspek taktikal.
Shin harus bisa terkoneksi dengan semua pemainnya yang diandalkan di lapangan.
Termasuk bagaimana mengetahui suasana hati pemain dan bagaimana memberikan instruksi secara tepat.
"Tentu saja saya menganalisis lawan dan secara taktik Anda perlu menganalisis dengan cepat."
"Tetapi apa yang bisa menggerakkan hati pemain lebih dulu? Saya selalu berpikir untuk mendekati pemain lebih dulu."
"Para pemain sekarang lebih siap, bukan? Apa para pemain santai sekarang?"
"Saya akan terus memperhatikannya dengan cermat sekarang," lanjutnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Sudah Tak Bisa Dipandang Remeh, Asnawi: Kita Punya Kualitas!
Shin memberikan contoh bahwa penerimaan kepada pemain akan berbeda saat mereka menjalankan taktik.
Intonasi yang diberikan juga akan berbeda pada masing-masing pemain.
Dia bahkan sudah memiliki racikan tersendiri agar Skuad Garuda bisa bergerak sesuai dengan keinginannya dan tidak lepas dari instruksi awal.
"Bahkan ketika Anda memberikan intonasi pada setiap kata, apakah Anda menjadi kuat?"
"Apakah Anda perlu bicara dengan lembut? Saya bahkan memikirkan hal itu sekarang," pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Youtube |
Komentar