Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ducati Terancam Rugi Lebih Banyak jika Prima Pramac Lepas ke Yamaha

By Nestri Y - Senin, 17 Juni 2024 | 18:56 WIB
Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, melihat layar dari garasi pada sesi FP1 MotoGP Catalunya 2024 di Circuit de Barcelona-Catalunya, Jumat (24/5/2024).
LLUIS GENE/AFP
Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, melihat layar dari garasi pada sesi FP1 MotoGP Catalunya 2024 di Circuit de Barcelona-Catalunya, Jumat (24/5/2024).

BOLASPORT.COM - Ducati diperkirakan jadi pihak yang lebih rugi jika Prima Pramac Racing sampai lepas ke tangan Yamaha karena beberapa faktor.

Bursa transfer MotoGP juga turut memperbincangkan peralihan sejumlah tim, di mana Yamaha menjadi salah satu topik hangat yang diperhatikan.

Pasalnya, pabrikan Iwata itu sedang berangan-angan untuk memilliki tim satelit lagi setelah dua musim jadi tim semata wayang.

Pramac adalah tim satelit di grid MotoGP saat ini yang paling getol didekati Yamaha.

Kecondongan Pramac ke Yamaha juga mengarah ke respons positif, terutama setelah ditolak Marc Marquez yang ternyata mengincar kursi tim pabrikan Ducati Lenovo.

Baca Juga: Bom Waktu di Paddock Ducati, Saat Valentino Rossi Mampir Tengok Francesco Bagnaia bersama Marc Marquez

Sekilas jika dilihat, Pramac dianggap yang akan merugi bila meninggalkan Ducati untuk pindah ke Yamaha.

Selain karena hubungan mitra kerja kedua pihak yang sudah berlangsung lama, 20 tahun, dengan segala kisah pahit manis hingga momen-momen bersejarah bersama, juga karena faktor pasokan motor.

Selama dua musim terakhir ini, Pramac telah menjadi tim satelit rasa pabrikan Ducati karena dipasok motor spesifikasi terbaru untuk dua pembalap mereka.

Tak heran jika musim lalu Jorge Martin pun hampir jadi pengukir sejarah saat nyaris jadi Juara Dunia di tim satelit. 

Musim ini pun, Martin kembali memimpin klasemen dan membuatnya menjadi pembalap tim satelit paling berbahaya.

Kemudian jika pindah ke Yamaha, Pramac juga berpotensi mengalami kemunduran.

Seperti diketahui, Yamaha sekarang sedang dalam kondisi terpuruk. Motor YZR-M1 mereka jelas masih kalah jauh dari Desmosedici GP milik Ducati.

Hal-hal tersebut sekilas membuat Pramac yang akan rugi kalau sampai memutuskan kerja sama dengan Ducati.

Namun demikian, apabila dianalisis lebih lanjut, sebagaimana dikutip dari Paddock-GP,  justru Ducati yang bisa berpotensi mengalami kerugian lebih banyak.

Jika perubahan skema tim satelit mereka benar-benar terjadi dengan ditinggalkan Pramac, Ducati harus membayar mahal.

Saat ini mereka telah kehilangan dua pembalap muda berbakat yakni Jorge Martin dan Enea Bastianini yang telah menandatangani kepindahan ke Aprilia dan KTM.

Kalau kehilangan Pramac yang notabene tim paling setia, mereka bisa menciptakan pesaing lebih sengit.

Menurut laporan Paddock GP, Yamaha sangat berhasrat untuk mewujudkan rencana punya tim satelit, sehingga mereka telah menyiapkan dana besar untuk menggaet Prima Pramac yang sejauh ini telah berkontak.

"Yamaha sebenarnya akan menawarkan kontribusi keuangan yang besar untuk menarik Pramac Racing, sehingga mengurangi tekanan anggaran dan memungkinkan alokasi sumber daya yang lebih baik untuk pengembangan dan operasional," demikian laporan Paddock-GP.

Sementara dari sisi Yamaha, mereka banyak mendapatkan manfaat dari bergabungnya Pramac, bila impian ini terwujud.

"Yamaha dapat mengumpulkan lebih banyak data, meningkatkan siklus pengembangan, dan mempercepat daya saing sepeda motornya.:

"(Mereka bisa) membantu Yamaha mengembangkan sepeda motor yang lebih kompetitif, serta dapat meningkatkan status Pramac Racing, dengan menunjukkan kemampuan teknis dan strategisnya di paddock MotoGP."

Meski, jelas jika Pramac pindah ke Yamaha, mereka tetap harus menghadapi sejumlah risiko dan butuh masa adaptasi. Apalagi pindah di sebuah tim pabrikan Italia ke pabrikan Jepang yang secara metode kerja, juga sangat kontras perbedaannya.

Prima Pramac Racing masih menimbang-menimbang tentang kelanjutan kerja sama mereka di Ducati atau pindah ke Yamaha. Paling tidak, tenggatnya sampai 31 Juli 2024 atau saat jeda musim panas kompetisi tahun ini.

Baca Juga: Bos Ducati Tak Khawatir jika Jorge Martin Bocorkan Rahasia Mereka ke Aprilia

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Agung Kurniawan
Sumber : Paddock-GP.com
REKOMENDASI HARI INI

Bukan Barcelona, Cristiano Ronaldo Ungkap Rival Terbesarnya

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X