BOLASPORT.COM - Pratama Arhan bercerita soal awal mula dia mampu menguasai lemparan ke dalam jarak jauh yang kini menjadi ciri khasnya.
Pemain berusia 22 tahun tersebut kini menjadi andalan Timnas Indonesia di sektor bek kiri.
Selain kecepatan dan kemampuannya menyisir sayap, Pratama Arhan juga dikenal karena lemparan ke dalam jarak jauh.
Lemparan ke dalam jarak jauh jadi senjata mematikan Timnas Indonesia untuk mendapatkan gol.
Kemampuan inilah yang banyak diingat oleh publik Tanah Air ketika membicarakan Pratama Arhan.
Bek 22 tahun tersebut bercerita awal mula kemampuannya menguasai lemparan ke dalam jarak jauh.
Pratama Arhan mengakui bahwa awal mula perkenalannya dengan teknik tersebut terjadi secara tidak sengaja.
Dirinya mengenal teknik tersebut saat mengikuti sebuah turnamen di bangku SMP.
Bek Suwon FC itu mengaku bahwa awalnya dia sekadar melempar jauh tetapi bola mengenai kepala dan terciptalah gol.
Dari momen tidak sengaja itu, Pratama Arhan baru mengetahui kalau dia bisa menguasai teknik lemparan ke dalam jarak jauh.
"Serius, saya juga tidak tahu," ujar Pratama Arhan dilansir BolaSport.com dari YouTube Justinus Lhaksana.
"Saya baru tahu waktu SMP, saya mengikuti turnamen, saya coba lempar, kena kepala, gol."
"Sudah begitu saja. Dari situ saya baru tahu dari SMP."
"Saya baru tahu dari situ, saya bisa melakukan lemparan jarak jauh."
"Kok bisa, kok bisa, teman-teman juga bertanya-tanya. Saya pribadi juga bingung," lanjutnya.
Pratama Arhan mengaku tidak memiliki latihan khusus untuk mengasah kemampuan lemparan ke dalam jarak jauhnya.
Baca Juga: Anak Shin Tae-yong Ingin Lihat Timnas Indonesia dan Korea Selatan Lolos ke Piala Dunia 2026
"Tidak ada latihan khusus. Tidak ada," ujar Pratama Arhan.
Pratama Arhan bicara soal kode-kode yang sering dia ucapkan kepada para pemain Timnas Indonesia saat melakukan eksekusi lemparan ke dalam.
Pratama Arhan menggunakan gestur tangan untuk menunjukkan ke mana bola bakal diarahkan.
Gestur satu tangan diangkat untuk mengincar tiang dekat, gestur dua tangan diangkat untuk tiang jauh, dan dua tangan ke pinggang jika bola diarahkan ke tengah.
"Ada beberapa opsi, biasanya kita siapkan tiga opsi," ujar Arhan.
"Pertama, pasti tiang dekat. Kedua, agak keluar, mengincar tengah. Ketiga, tiang jauh."
"Paling ada gestur tangan. Satu tangan untuk tiang dekat, dua tangan untuk tiang jauh, dua tangan di pinggang untuk kode mengincar area tengah."
"Biasanya Elkan, sekarang ada Jay dan Rizky Ridho kalau bisa mencapai bola," tutupnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Youtube |
Komentar