BOLASPORT.COM - Mengakhiri karier selalu berat bagi seorang atlet. Hal yang sama berlaku di MotoGP. Kehidupan pasca-pensiun pun masih berhubungan dengan balapan. Namun, ide tidak biasa diambil Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa yang memilih ... tinju?
Tidak dapat dimungkiri bahwa Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo merupakan ikon MotoGP karena lesatan yang mereka buat di era 4 Alien antara 2008 hingga 2012.
Fan MotoGP pun mengalami kehilangan besar ketika keduanya gantung helm dengan jarak setahun. Pedrosa pada akhir musim 2018 sedangkan Lorenzo pada 2019.
Setelah pensiun, keduanya tidak jauh-jauh dari MotoGP meski dengan peran yang berbeda.
Pedrosa beralih menjadi pembalap penguji bagi KTM sejak 2019 dan masih bertahan hingga sekarang bareng pabrikan asal Mattighofen, Austria, itu.
Sempat enggan balapan lagi, Juara Dunia tiga kali itu akhirnya mau tampil sebagai wildcard dan bahkan meraih podium sprint dalam penampilan terakhir di MotoGP Spanyol pada April lalu.
Sementara Lorenzo menggunakan pengaruhnya sebagai Juara Dunia lima kali setelah kiprah yang layu sebelum berkembang karena Covid-19 sebagai pembalap penguji Yamaha.
Selain menjadi pundit MotoGP di televisi, Por Fuera juga meluncurkan acara podcast bertajuk DuraLaVita.
Lorenzo tampaknya juga mengamati tren tinju selebritas yang tengah marak. Sebagai partner 'dansa', nama mantan rival di MotoGP terlintas di kepalanya.
"Lima belas tahun yang lalu, kita mengalami pasang dan surut baik di dalam mau pun di luar lintasan" ucap Lorenzo dalam video kepada Pedrosa pada 25 April, jelang GP Spanyol.
"Karena sekarang event (tinju) selebritas menjadi populer, saya memberi tantangan yang agak gila: Saya menantang Anda di sini, di klub tinju Grand Price di Barcelona."
Ide Lorenzo memang gila. Dua mantan pembalap MotoGP, bertinju di ring? Siapa yang mengira?Pedrosa pun awalnya berpikir demikian walau akhirnya menerima.
"Namun, itu juga benar bahwa saya sekarang berada di kondisi fisik yang bagus," imbuh Pedrosa yang ingin menggampar sosok yang membuatnya 'hanya' menjadi runner-up MotoGP pada 2010 dan 2012.
"Jadi saya menerima tantangan Anda. Beri tahu tanggal dan waktunya dan saya akan menemui Anda di ring," timpal Pedrosa.
Animo publik tampaknya cukup tinggi. Video promosi laga tinju Lorenzo vs Pedrosa yang tayang pada 13 Juni 2024 di kanal Youtube @Duralavita telah disaksikan sebanyak 40 ribu kali.
Laga tinju hiburan itu akan disiarkan secara langsung melalui live straming di kanal yang sama pada Kamis (20/4/2024).
Jorge Lorenzo vs Dani Pedrosa… it’s happening
@lorenzo99 pic.twitter.com/mlCH30JSNP
— Crash MotoGP (@crash_motogp) June 17, 2024
Sementara itu, Rossi Masih Balapan
Rencana Lorenzo dan Pedrosa bertolak belakang dengan Alien lainnya, Valentino Rossi, yang masih bertahan di lintasan.
Juara Dunia sembilan kali tersebut baru saja menjalani debut di ajang balap bergengsi Le Mans 24 Jam pada akhir pekan lalu.
Le Mans 24 Jam merupakan 1 dari 3 balapan ikonik yang harus dimenangi untuk gelar Triple Crown alias Tiga Mahkota di ajang balap mobil.
The Doctor pun telah mengimpikan penampilan di Le Mans 24 Jam sejak masih tampil di MotoGP. Di usia 45 tahun, mimpi itu akhirnya terwujud.
Dear @ValeYellow46, welcome to the 24 Hours of Le Mans. #LeMans24 #WEC pic.twitter.com/htmn62rtUn
— 24 Hours of Le Mans (@24hoursoflemans) June 15, 2024
Rossi bahkan tampil mengesankan bersama tim WRT di mana dia mengendarai mobil BMW M4 GT3 nomor 46 bareng Maxime Martin dan Ahmad Al Harthy di kelas LMGT3.
Tim WRT #46 memimpin kelas LMGT3 sampai jam ke-5 lomba. Rossi juga dapat mempertahankan posisinya. Malang, petaka datang pada Sabtu (15/6/2024) tengah malam waktu setempat
Insiden dialami Al Harthy. Mengemudikan mobil dengan ban slick di atas trek yang basah, dia kehilangan kendali hingga mengalami kecelakaan di dekan Dunlop Bridge.
Unfortunately, following a small mistake after the Dunlop Bridge, #46’s race is over.
Ahmad is okay and is back with the team in the garage.
#31 is still is the running, and we will do all we can to get a good result for the team who have worked so hard to be here. pic.twitter.com/j5ksLkOUZ0
— WRT - W Racing Team (@followWRT) June 15, 2024
Rossi dkk. harus legawa untuk gagal finis karena mobil mereka tidak dapat diperbaiki.
"Di awal balapan, kami sangat kompetitif, kami bisa mengambil alih banyak posisi, itu berkat strategi yang bagus dan pace yang konsisten," ucap Rossi, dilansir dari Crash.net.
"Kami memimpin balapan selama 2-3 jam dan saya sangat senang berada di posisi 1!"
"Sayangnya, kondisi cuaca memburuk dan Ahmad, dengan ban slick di atas trek yang basah, membuat kesalahan dan kami harus mundur dari balapan."
"Ini sangat menyedihkan," pungkasnya.
Baca Juga: Ducati Terancam Rugi Lebih Banyak jika Prima Pramac Lepas ke Yamaha
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com, Crash.net |
Komentar