BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Luca Marini, tetap berpikir positif setelah situasi rumit yang dialaminya pada musim MotoGP 2024.
Marini masih belum beranjak finis di posisi belakang hingga seri balap ketujuh MotoGP Italia.
Hasil tersebut menghadirkan catatan kelam bagi pembalap yang terbiasa naik podium bersama membela Mooney VR46 dengan mengendarai Ducati DesmosediciGP.
Marini sama sekali belum pecah telur alias belum mendapat satu poin pada musim ini.
Marini bahkan menjadi satu-satunya pembalap reguler yang belum meraih poin.
Pembalap berusia 26 tahun itu sejajar dengan pembalap penguji seperti Lorenzo Savadori (Aprilia), Stefan Bradl (Honda), dan Pol Espargaro (KTM) dengan 0 poin.
Baca Juga: Sikap Diam Pramac Buat Rumor Perpisahan Menguat, Bos Ducati Cemas Berharap
Marini mengakui sangat sulit untuk bisa sekadar finis pada posisi 10 besar.
Empat pembalap Honda begitu kesulitan untuk bersaing dengan rival.
"Kenyataannya masalah ini sangat sering terjadi di motorsport, motor yang bisa menang sangat sedikit," kata Marini dilansir BolaSport.com dari Motosan.
"Sulit untuk memulai akhir pekan. Pada hari Kamis Anda bekerja keras dan ingin meraih posisi 10 besar."
"Pada hari Jumat Anda melihat diri Anda berada di posisi terbawah dan berkata akhir pekan ini juga akan sulit, mari kita lihat apa yang akan terjadi pada hari Minggu," ujar Marini.
Setiap pekan yang sulit membuat Marini hanya bisa menghibur diri bahwa pengembangan RC213V akan menuju ke arah yang positif.
"Saya mencari motivasi dengan berpikir bahwa ini adalah proyek baru," ucap Marini.
"Saya menghibur diri dengan fakta bahwa saya masih punya waktu satu tahun untuk beradaptasi dengan motor."
"Saya percaya pada proyek ini dan saya yakin kami akan berkembang," ujar Marini.
Marini juga memberikan beberapa saran untuk calon pembalap yang berada dalam situasi yang sama dengan dirinya.
"Jika Anda memiliki kesempatan untuk bekerja dengan tim dan insinyur yang berpengalaman, semuanya akan lebih mudah," tutur Marini.
"Jika Anda bekerja sama dengan tim yang tidak terlalu top, terkadang Anda berpikir bahwa Anda juga yang menjadi masalah," ujarnya.
Sikap Marini yang cukup sabar dengan situasi sulit di Honda tak lepas karena dia mendapat banyak pelajaran dari sang kakak yakni Valentino Rossi.
Tumbuh bersama Valentino Rossi membuat Marini menghadapi masalah dengan tetap tenang.
Dia juga merasa tak masalah jika selalu dibanding-bandingkan dengan pencapaian kakaknya itu.
"Saya rasa tekanannya sama untuk semua orang. Saya tak pernah punya masalah dengan tekanan," kata Marini.
"Saya tumbuh bersama Valentino, yang memenangkan setiap balapan, jadi pada akhirnya itu semua adalah perbandingan."
"Tapi ketika Anda membuat perbandingan dengan Valentino, semua pembalap akan kalah."
"Anda harus melihat karier setiap pembalap. Tapi pidato di Akademi jelas sangat membantu saya saat saya masih kecil," kata Luca Marini.
MotoGP seri delapan baru akan bergulir lagi pekan depan pada GP Belanda yang digelar di Sirkuit Assen pada 28-30 Juni 2024.
Baca Juga: 'Sederhana Saja', 3 Poin Penjelasan Marc Marquez Usai Bikin Geger Jagat Transfer MotoGP
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar