BOLASPORT.COM - Joe Allen mengungkap standar tinggi yang diterapkan pelatih Luke Williams di Swansea City, Nathan Tjoe-A-On belum ditentukan nasibnya.
Nathan Tjoe-A-On patut mendengarkan pernyataan Joe Allen sebelum memulai latihan pramusim di Swansea City.
Joe Allen merupakan pemain berpengalaman Wales yang kini menjadi salah satu pemain senior di The Swans.
Allen merupakan gelandang brilian saat Swansea pertama kali muncul di Premier League di bawah asuhan Brendan Rodgers.
Berkat performa konsisten, ia pun dibawa Rodgers saat dipinang Liverpool pada 2012.
Rodgers dipecat Liverpool pada 2015, tetapi Allen bertahan hingga era Juergen Klopp.
Menjelang musim 2024/25, Allen menjadi salah satu pemain yang patut dicontoh para pemain muda Swansea.
Nathan Tjoe-A-On pun akan menjadi rekan setim Allen pada musim depan, seperti halnya musim lalu.
Bedanya, Nathan musim lalu baru menjalani musim pertama di Liga Inggris.
Baca Juga: ASEAN Cup U-16 2024 - Tiga Pelatih Lawan Kompak Akui Kekuatan Timnas Indonesia
Ia gagal mencatatkan penampilan di Divisi Championship, sebelum akhirnya dipinjamkan ke SC Heerenveen pada paruh kedua.
Kini memasuki musim kedua, media setempat Wales Online sudah menghakimi Nathan sebagai perekrutan yang belum optimal.
Oleh karena itu, Nathan mutlak harus meningkatkan level performanya pada musim depan, dimulai sejak masa pramusim.
Kembali ke Joe Allen, gelandang 34 tahun itu mematok performa Swansea saat memenangi laga derbi kontra Cardiff City musim lalu sebagai standar minimum.
Pada laga itu, anak asuh Luke Williams memenangi laga panas itu dengan skor 2-0.
Nathan yang saat itu dipinjamkan ke Heerenveen harus menonton laga itu dan menyimak perkataan berikut.
"Pelatih sudah menekankan laga tersebut, itu harus menjadi standar minimal yang akan kita bangun," ujar Allen di laman resmi klub.
"Orang-orang mungkin menganggap adalah normal bermain dengan intensitas lebih tinggi dan lebih agresif saat laga derbi."
"Namun sebagai pemain profesional tidak ada alasan untuk tidak bermain seperti itu pada setiap pekan."
Baca Juga: Hasil Kaohsiung Masters 2024 - Dibuka dengan Skor Sadis, Ester Bungkam Penakluk Juara Dunia Junior
"Tidak ada alasan mengapa kita tidak menunjukkan intensitas, agresi, dan energi pada setiap pertandingan."
Intensitas, agresi, dan energi. Tiga hal ini mesti ditunjukkan Nathan di setiap sesi latihan untuk memenangi persaingan di pos bek kiri.
Ia harus bersaing dengan Josh Tymon, bek kiri yang pernah merasakan Premier League bersama Stoke City.
Di timnas Indonesia, Nathan dipasang sebagai gelandang lantaran Shin Tae-yong membutuhkan senioritasnya yang melebihi Ivar Jenner.
Hingga panggilan timnas tiba pada September, semoga Nathan bisa bertahan hidup di tim utama Swansea City.
Baca Juga: Kata Pelatih Singapura Jelang Lawan Timnas U-16 Indonesia di ASEAN Cup U-16 2024
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Swanseacity.com |
Komentar