BOLASPORT.COM - Menduduki peringkat ke-8 dunia dalam lima bulan menjadi pencapaian terbaik pasangan ganda putra China, He Ji Ting/Ren Xiang Yu, dalam karier mereka.
He/Ren kini menjadi ganda putra nomor dua China setelah Liang Wei Keng/Wang Chang (nomor satu dunia), dimulai dengan performanya yang naik sejak 2024.
China kini memiliki tiga ganda putra di peringkat 10 besar setelah Liang/Wang, He/Ren, dan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (ranking ke-9).
Hal ini seperti era jayanya Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang masih menjadi nomor satu dunia pada 2017-2019, diikuti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Salah satu sorotan penampilan He/Ren adalah saat mereka menjadi penentu kemenangan China pada Thomas Cup 2024 saat menghadapi Indonesia.
He/Ren yang bermain cepat dengan pertahanan yang kuat menumbangkan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana pada partai ketiga, dengan skor 21-11, 21-15. China akhirnya menang atas Indonesia, 3-1.
He/Ren bisa dikatakan menjadi kejutan tak terduga dalam tim bulu tangkis nasional China.
He sebelumnya pernah bertandem dengan Zheng Si Wei dan Zhou Hao Dong pada ganda putra.
He juga tampil pada nomor ganda campuran bersama Du Yue dan Tan Qiang, tetapi hasilnya biasa saja.
Ren yang sempat meninggalkan timnas akhirnya bangkit dan mencapai performa terbaiknya.
Sejak Oktober 2023, Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA) melakukan perombakan besar-besaran. Salah satinya dengan membentuk pasangan ganda putra baru, He/Ren.
Mereka pertama kali turun sebagai tandem pada Arctic Open 2023 di Finlandia.
Setelah itu, He/Ren meraih gelar pada Kumamoto Masters Japan 2023 (Super 500), Thailand Open 2024 (Super 300), Singapore Open 2024 (Super 750), dan Australian Open 2024 (Super 500).
Gelar-gelar itu diperoleh He/Ren dalam rentang waktu delapan bulan sejak dipasangkan.
He/Ren memiliki kombinasi permainan cepat dengan respons pertahanan tak terduga seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Mereka bisa mengembalikan shuttlecock dari berbagai arah dengan cepat, tetapi fokus dan terus menerus.
Performa ini membantu mereka mengalahkan sejumlah ganda putra elite dunia seperti Juara Dunia 2023, Kang Min-hyuk/Seo Seung- jae (Korea Selatan), Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang).
Bahkan mereka juga menaklukkan ganda putra terbaik Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Fikri/Bagas, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, juga menjadi korban He/Ren.
Selain itu, mereka juga menggantikan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi yang berada dalam kondisi buruk setelah sering kalah pada Thomas Cup 2024.
Sebagai ganda putra kedua, He/Ren punya tingkat kemenangan 100 persen dan akhirnya membantu kepercayaan diri tim bulu tangkis China.
"Kami sudah menang atas beberapa lawan dan ini menjadi harapan kami di masa depan," ucap He dilansir dari Aiyuke.
Jika keduanya bisa berpartisipasi pada Olimpiade Paris 2024, mereka mungkin akan menjadi kuda hitam ganda putra.
Namun, perubahan peringkat mereka terjadi setelah Liu/Ou sudah didaftarkan ke Olimpiade Paris 2024.
He/Ren hanya bisa menunggu pada Olimpiade Los Angeles 2028, empat tahun mendatang.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | aiyuke.com |
Komentar