BOLASPORT.COM - Bos baru Manchester United, Sir Jim Ratcliffe, mengungkapkan alasan manajemen Setan Merah tak memecat Erik ten Hag.
Posisi Erik ten Hag sebagai pelatih Manchester United dipastikan aman.
Dirinya akan tetap menukangi Man United pada musim 2024-2025.
Akan tetapi, manajemen Setan Merah butuh waktu cukup lama sebelum memutuskan untuk melanjutkan kerja sama dengan Ten Hag.
Kabarnya hal itu karena mereka sempat memilah-milah sejumlah pelatih baru untuk menggantikan eks juru taktik Ajax Amsterdam itu.
Namun, karena tak cocok dengan profil para kandidat pelatih baru, petinggi Man United akhirnya memilih untuk terus bersama Ten Hag.
Ten Hag sudah membenarkan kabar tersebut.
Beberapa waktu lau, pria asal Belanda itu membeberkan ke publik bahwa salah satu nama pelatih yang diincar timnya adalah Thomas Tuchel.
Namun, Man United tak menemukan kata sepakat dengan eks pelatih Bayern Muenchen itu.
"Semua orang sudah mendengar kalau mereka bicara dengan beberapa kandidat," ucap Ten Hag seperti dikutip BolaSport.com dari NOS.
"Di Belanda, sesuatu seperti itu mustahil dan bahkan tidak diizinkan."
"Anda tidak diizinkan bicara dengan klub lain selama ada pelatih kepala."
"Mungkin di Inggris berbeda."
"Manchester United sudah bilang kepada saya kalau mereka berbicara dengan Tuchel, tapi pada akhirnya mereka sampai pada kesimpulan kalau mereka sudah punya manajer terbaik," tutur pelatih berkepala licin itu menambahkan.
Baru-baru ini, bos anyar Man United, Sir Jim Ratcliffe, buka suara terkait keputusan klubnya batal berpisah dengan Ten Hag.
Secara singkat, ia menegaskan bahwa pelatih bukan masalah utama Man United saat ini.
"Pelatih bukan masalah utama di Manchester United," ucap Ratcliffe seperti dikutip BolaSport.com dari Mirror.
Ten Hag sendiri sempat berada dalam ancamana pemecatan Man United karena dinilai gagal menjalankan tugasnya pada musim 2023-2024.
Sepanjang musim lalu, Man United memang lebih sering membuat suporternya kecewa ketimbang bahagia.
Hal itu karena The Red Devils mencatatkan serangkaian hasil negatif yang berimbas pada kegagalan mereka di beberapa kompetisi.
Di Liga Inggris, Man United hanya finis di posisi ke-8 klasemen akhir Liga Inggris di mana peringkat itu merupakan yang terburuk bagi mereka di era Premier League.
Tak sampai di situ, Manchester United juga amburadul di kompetisi lainnya.
Di Piala Liga Inggris, Man United hanya sampai babak keempat lantaran kalah dari Newcastle United.
Sementara di Liga Champions, Man United gagal lolos ke fase gugur lantaran menjadi juru kunci grup.
Namun, Bruno Fernandes dkk. berhasil menutup musim dengan menjuarai Piala FA.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | NOS, Mirror.co.uk |
Komentar