BOLASPORT.COM - Enam pemain yang musim lalu mencetak 151 gol untuk klub sudah dimainkan tetapi Timnas Inggris gagal mencetak gol ke gawang Slovenia.
Timnas Inggris berhasil lolos ke babak 16 besar EURO 2024 dengan menjadi juara Grup C.
Namun, penampilan mereka mengundang tanda tanya sekaligus kekhawatiran bagi suporter.
Dengan amunisi yang dimiliki di dalam skuad, The Three Lions hanya mencetak 2 gol dalam 3 laga di babak penyisihan grup.
Dalam penampilan terakhir, Selasa (25/6/2024) di Koeln, Inggris malah gagal mencetak gol.
Harry Kane dkk. ditahan Slovenia 0-0.
"Saya pikir semua suporter Inggris khawatir pada apa yang mereka lihat," kata eks bek Conor Coady seperti dikutip dari BBC.
"Kita ingin pertandingan ini menjadi pernyataan bahwa 'Inggris akhirnya ada di sini'."
"Kita tidak melihat hal itu. Tidak ada yang membuat suporter merasa yakin setelah melihat pertandingan itu."
Di atas kertas, kesulitan Timnas Inggris mencetak gol memang bisa dianggap sebagai sebuah anomali.
Pasalnya, pelatih Gareth Southgate membawa skuad yang luar biasa.
Inggris memiliki banyak pemain yang pada musim lalu mampu mencetak puluhan gol bersama klub mereka.
Dalam laga melawan Slovenia, Southgate memainkan Kane, Bukayo Saka, Jude Bellingham, Phil Foden, Cole Palmer, dan Anthony Gordon.
Enam pemain ini mencetak total 151 gol untuk klub mereka di semua kompetisi musim lalu.
Jumlah itu bahkan lebih banyak daripada seluruh gol yang tercipta pada EURO 2020.
Sepanjang turnamen yang memiliki format sama dengan EURO 2024 itu, hanya terjadi 142 gol.
Akan tetapi, kombo Kane-Saka-Bellingham-Foden-Palmer-Gordon ternyata menjadi ampas saat melawan Slovenia.
Mereka tidak mampu mencetak gol ke gawang rival yang menghuni peringkat 57 di ranking FIFA.
"Inggris memiliki Cole Palmer, Bukayo Saka, Jude Bellingham, Kobbie Mainoo, Phil Foden," ujar mantan bek Timnas inggris, Gary Neville.
"Ini talenta-talenta yang masif dan kita tidak boleh gagal mengeluarkan kemampuan terbaik mereka."
Akan tetapi, Southgate masih berkilah bahwa tidak ada yang perlu dikritik secara berlebihan dari penampilan tim asuhannya.
"Saya pikir kami semakin bagus dengan bola," tukasnya.
"Kami menciptakan beberapa peluang yang bagus."
"Kami mencoba memenangi pertandinan dengan perubahan yang dilakukan, kami menaruh pemain-pemain menyerang di lapangan."
"Ada banyak hal yang mulai terlihat berjalan lancar."
"Saya pikir cara pertahanan tim bermain sangat positif dan itu adalah sesuatu yang bisa kami bangun."
"Kami menciptakan peluang-peluang, kami hanya perlu mengubah peluang itu menjadi gol."
Kendati lolos ke babak 16 besar secara kurang meyakinkan, ada optimisme terhadap peluang Inggris begitu babak knock-out nanti dimulai.
Pasalnya, Timnas Inggris berada di bagian bagan fase knock-out yang lebih "mudah".
Sebagai juara Grup C, Inggris dipastikan tidak akan bertemu Spanyol, Jerman, Portugal, dan Prancis sebelum laga final.
Tim-tim kuat itu berada di sisi yang berlainan dari Inggris.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BBC |
Komentar