Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Pertaruhan Ducati Bikin Lawan Bingung, 3 Jagoan dan 1 Tim Dikorbankan demi Marc Marquez Seorang

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 28 Juni 2024 | 09:28 WIB
Ki-ka: Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Marc Marquez saat konferensi pers pra-event dari seri MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, Assen, Belanda, 27 Juni 2024.
MOTOGP.COM
Ki-ka: Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Marc Marquez saat konferensi pers pra-event dari seri MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, Assen, Belanda, 27 Juni 2024.

BOLASPORT.COM - Tidak semua memahami keputusan Ducati untuk merekrut Marc Marquez pada bursa transfer MotoGP karena pengorbanan besar yang harus diambil di sisi lain.

Bagaimana tidak? Ducati telah kehilangan 3 pembalap dan, menuju konfirmasi, 1 tim satelit gegara mendatangkan si Semut dari Cervera.

Semuanya terjadi karena Marquez menolak jalan tengah yang disodorkan Ducati yaitu pindah ke Pramac Racing dan mendapatkan dukungan motor pabrikan.

Marquez menolak. Bagi Juara Dunia delapan kali itu, pilihannya adalah tetap di Gresini atau bergabung dengan tim pabrikan. Ducati memilih opsi kedua.

Sebelum Ducati mengumumkan kesepakatan dengan Marquez, dua pembalap di skuad mereka langsung pergi mencari destinasi lain.

Jorge Martin paling cepat. Begitu kabar Ducati mempertimbangkan Marquez menyeruak di sela-sela tes tengah musim di Mugello pada 3 Juni lalu, dia bertindak setelah akhir sesi.

Seharusnya menjadi rekan setim Francesco Bagnaia andai Marquez mau berkompromi, rider yang diasuh Ducati di tim Pramac sejak 2021 itu hijrah ke Aprilia.

Bastianini berikutnya. Walau melalui kalimat manajernya, pada hari yang sama dengan Martin, pembalap Ducati menerima tawaran dari KTM untuk tim satelit rasa pabrikan, Tech3.

Baca Juga: MotoGP Belanda 2024 - Waspada Motivasi Membara Martin, Misi Bawa Kabur Nomor 1 Dimulai Lagi

Pekan ini, dua pergerakan kembali terjadi sebagai efek domino dari keputusan Ducati untuk mendatangkan Marquez.

Marco Bezzecchi, yang tahun lalu diiming-imingi motor pabrikan di Pramac karena performa kuatnya, bergabung dengan Martin di Aprilia.

Sedangkan menunggu peresmian adalah merapatnya tim Pramac ke Yamaha.

Tidak adanya pembalap kompetitif karena perginya Martin dan penolakan Marquez menjadi salah satu alasan kenapa Pramac mengakhiri selama 20 musim dengan Ducati.

Satu keputusan membawa dampak yang besar. Wajar jika banyak pihak yang beranggapan bahwa Ducati memegang kunci dalam bursa transfer MotoGP.

Langkah Ducati untuk merekrut Marquez sebenarnya bisa dimaklumi karena si Alien membuktikan bahwa dirinya bisa bersaing selama mendapatkan motor yang kompetitif.

Hanya dipersenjatai motor Ducati lama, dan tidak mencangkup seluruh pembaruan, Marquez nyatanya mampu merepotkan Bagnaia dan Martin walau belum pernah menang.

Perlu dicatat juga adaptasi cepat Marquez hingga segera mengungguli dengan telak pembalap tim satelit Ducati lainnya yang musim lalu mampu memenangi lomba.

Bagaimana jadinya jika Marquez pindah ke pabrikan lain? Risiko ini yang tampaknya coba untuk dicegah Ducati walau disebut juga adanya alasan bisnis karena popularitas Marquez.

Akan tetapi, kehilangan besar yang terjadi sebagai imbas juga sulit dipahami. Pembalap veteran Aprilia, Aleix Espargaro, adalah salah satunya.

Sebab, Espargaro merasa bahwa Ducati malah turut membantu pabrikan-pabrikan lain untuk mendapat amunisi yang tak kalah menjanjikan.

"Saya menghormati strategi Ducati, tetapi mereka benar-benar membantu pabrikan lain di sisi lain, itu pasti," kata El Capitan, dilansir dari Speedweek.com.

"KTM akan menjadi sangat kuat, Aprilia juga begitu, kedua pabrikan akan memiliki pembalap-pembalap yang sangat termotivasi."

"Selain itu, sepertinya Ducati akan kehilangan dua motor, jadi kejuaraannya akan menjadi lebih seimbang," imbuh pembalap yang akan pensiun akhir musim ini.

Aprilia sendiri mendapatkan line-up yang baru dengan kombo Jorge Martin dan Marco Bezzecchi, pembalap peringkat 2 dan 3 pada kejuaraan musim lalu.

Bezzecchi menggantikan Maverick Vinales yang memilih untuk merapat ke Tech3 bersama dengan Bastianini.

Keyakinan besar ditunjukkan Espargaro terhadap Martin yang sudah dianggap sebagai keluarga sendiri olehnya.

"Siapa pembalap lebih baik yang bisa ditemukan Aprilia? Dia (Martin) memimpin kejuaraan dan marah dengan perlakukan dari pabrikannya sekarang."

"Dia sangat haus akan kemenangan dengan pabrikan yang baru, dia sosok yang muda dan baik. Dan dia belajar dari yang terbaik, seperti saya."

"Aprilia beruntung dan begitu juga Jorge sehingga keduanya menemukan satu sama lain."

Baca Juga: Bos Ducati Sendiri yang Bilang, Bikin Marquez Takut Tidak Cukup bagi Iannone untuk Kembali ke MotoGP


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X