BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Australia, Graham Arnold, mengakui bahwa bertandang ke markas timnas Indonesia tidak akan mudah.
Kedua tim akan bertemu di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada 10 September mendatang.
Laga tersebut akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.
Markas skuad Garuda yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno saat ini tidak bisa digunakan.
Tentunya, suporter Indonesia akan memenuhi Stadion GBT untuk memberikan dukungan langsung.
Baca Juga: Shin Tae-yong Terlambat Kembali ke Indonesia, Sakit Apa ya di Korea Selatan?
Graham Arnold mengakui sudah membayangkankan pertandingan tersebut.
Menurutnya suporter skuad Garuda akan memenuhi stadion tersebut.
Namun, secara jujur dia lebih suka bertandang ke stadion kosong seperti saat Covid-19.
"Ya, saya sudah melihatnya. Saya telah menyaksikannya. Jadi, kami menyukainya."
"Anda tahu, Anda lebih suka stadion yang kosong seperti yang kami alami selama pandemi COVID-19."
"Atau lebih suka stadion yang penuh meskipun fans lawan," kata Graham Arnold dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube Harimau Malaya.
Baca Juga: Reaksi Pelatih Australia Usai Kembali Jumpa Timnas Indonesia: Mereka Kini Lebih Kuat
Pelatih berusia 60 tahun ini menilai bahwa tim berjuluk Socceroos tersebut akan coba memaksimalkan waktu untuk menggelar persiapan.
Apalagi, mereka memasang target tinggi untuk bisa lolos ke Piala Dunia.
"Yang terpenting adalah kami fokus dan mempersiapkan diri dan kami akan berangkat ke Jakarta dan bersiap-siap untuk pergi," tegasnya.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Tak Jumpa Timnas Indonesia, Pelatih Irak Bisa Tidur Nyenyak
Terkait Indonesia, Arnold menilai bahwa mereka tidak bisa memandang remeh.
Semua tim yang berada di putaran ketiga adalah tim kuat dan memiliki kans besar ke Piala Dunia.
Semua pertandingan adalah tantangan serius yang coba mereka maksimalkan.
"Saya rasa, tidak ada tim yang lebih kuat di grup ini."
"Anda tahu kapan Anda akan masuk ke babak 18 besar di Asia."
"Saya rasa tidak ada pertandingan yang mudah," tukasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Youtube |
Komentar