BOLASPORT.COM - Gregoria Mariska Tunjung disebut sebagai salah satu kandidat tunggal putri yang mumpuni pada Olimpiade Paris 2024 oleh mantan pemain papan atas China, Bao Chun Lai.
Bao Chun Lai sebelumnya dikenal sebagai mantan salah satu tunggal putra China top.
Dia juga yang menjadi pesaing sengit sesama kompatriotnya yang juga bertangan kidal, Lin Dan, pada era awal 2000-an.
Bisa dibilang, Bao merupakan pemain satu angkatan dengan Taufik Hidayat, Peter Gade dan Lee Chong Wei. Dengan Taufik, Bao pernah menyuguhkan rivalitas sengit dan menjadi musuh susah peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 kebanggaan Indonesia itu.
Salah satu keunggulan Bao yang pernah menduduki peringkat satu dunia adalah coverage lapangannya yang sangat halus dan menyeluruh ditambah pukulan-pukulan kidalnya yang ciamik.
Setelah pensiun dini pada usia 28 tahun akibat cedera lutut, Bao yang kemudian lari ke ranah entertainment, tetap tak melupakan segala hal yang berkaitan dengan bulu tangkis.
Menjelang Olimpiade Paris 2024, Bao pun tak luput dari pertanyaan seputar persaingan di ajang besar tersebut.
Dalam konteks melihat rivalitas di nomor tunggal putri, Bao memprediksi empat nama yang terkuat untuk memperebutkan medali emas.
Termasuk wakil China sendiri, Chen Yu Fei, yang sekalgus berstatus sebagai juara bertahan.
Bao Chun Lai yakin, Chen Yu Fei, An Se-young, Akane Yamaguchi dan Carolina Marin, adalah yang terkuat jadi kandidat perengkuh emas.
"Saya pikir keempat pemain ini yang paling berpeluang memenangkan medali emas," kata Bao dikutip BolaSport.com dari Aiyuke.
"(Mereka) akan bersaing ketat memperebutkan gelar juara Olimpiade)," kata peraih perak Kejuaraan Dunia 2006 itu.
Dalam daftar empat pemain yang ia sebut, tidak ada nama Tai Tzu Ying (Taiwan) yang pada edisi Olimpiade Tokyo 2020 lalu meraih perak.
Ada alasan tersendiri mengapa Bao merasa Tai, pada Olimpiade Paris 2024 kali ini nanti, memiliki peluang yang lebih rapuh.
"Sebenarnya, saya ingin mengatakan sesuatu (peluangnya) tentang Tai Tzu Ying. Tapi kondisi Tai Tzu Ying saat ini tidak terlalu bagus," kata Bao.
"Kebugaran fisik dan energinya mungkin tidak sebaik dan sebagus seperti sebelumnya."
"Tetapi tentu saja, Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di Olimpiade," tandasnya.
Meski begitu, Bao juga tak menampik bahwa persaingan di nomor tunggal putri nanti bisa sulit ditebak.
Apalagi untuk ajang sekelas Olimpiade, semua pemain akan merasakan pressure atau tekanan besar.
Beberapa nama pun disebut bisa jadi kuda hitam alias pengejut para tunggal putri top yang lebih dijagokan.
Salah satu yang disebut adalah wakil Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung.
Bao Chun Lain menilai bahwa Gregoria, Ratchanon Intanon (Thailand) dan He Bing Jiao (China) sangat mumpuni dan berpeluang menjadi penantang medali emas.
Namun, dia menuturkan, itu semua bergantung pada stabiitas permainan mereka.
"Tapi tetap saja, tergantung apakah mereka memiliki performa yang stabil nanti," ucap Bao.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Aiyuke |
Komentar