BOLASPORT.COM - Ketua PSSI-nya Italia, Gabriele Gravina, memastikan bahwa masa depan Luciano Spalletti sebagai juru taktik Gli Azzurri masih aman.
Berstatus sebagai juara bertahan, Timnas Italia hanya sanggup melangkah sampai babak 16 besar di Euro 2024.
Gli Azzurri tersingkir dari fase tersebut usai dikalahkan Timnas Swiss dalam laga yang berlangsung di Olympiastadion, Berlin, Sabtu (29/6/2024) malam WIB.
Italia tak mampu berbuat banyak dan kalah dengan skor 0-2.
Dua gol yang bersarang ke gawang Gianluigi Donnarumma dicetak oleh Remo Freuler (menit ke-37) dan Ruben Vargas (46').
Hasil ini membuat Italia gagal mempertahankan trofi Henri Delaunay yang mereka menangkan tiga tahun lalu.
Sorotan utama jelas mengarah kepada pelatih Italia, Luciano Spalletti, atas prestasi jeblok Riccardo Calafiori dkk di Piala Eropa tahun ini.
Tak sedikit pendukung Italia yang meminta FIGC atau PSSI-nya Italia agar mendepak Spalletti.
Namun, Gabriele Gravina menegaskan bahwa pihaknya akan tetap mempertahankan eks pelatih Napoli itu.
Baca Juga: EURO 2024 - Penyerang Timnas Italia Memalukan, Cuma 2 Tembakan ke Gawang, Pulang Tanpa Gol
Dirinya masih menaruh kepercayaan penuh kepada Spalletti yang baru menjabat sebagai pelatih Italia pada musim panas 2023.
"Tadi malam kami mulai berdiskusi dengan Luciano Spalletti," kata Gravina seperti dikutip BolaSport.com dari Goal Internasional.
"Kami hanya punya satu cara untuk bisa melakukannya dan memahami bahwa ketika Anda terjatuh, seperti yang terjadi pada kami, Anda harus punya kemampuan untuk berdiri."
"Saya mengatasi masalah melalui pekerjaan."
"Saya tidak mempunyai budaya lari dari kesulitan."
"Sebuah refleksi yang kami semua buat bersama: saya, Gigi, pelatih."
"Kami berbagi kekecewaan dengan para pemain karena kami tidak berbicara tentang sebuah tim yang tidak mengambil tanggung jawab."
"Kami tidak menyembunyikan apa pun."
"Kami semua bertanggung jawab."
"Tadi malam kami mengobrol panjang lebar dengan pelatih."
"Saya sangat pragmatis."
"Menurut saya, sangat salah jika meninggalkan proyek multi-tahun setelah 8 bulan pada kesulitan pertama," tuturnya menambahkan.
Kegagalan Italia melangkah jauh di turnamen yang berlangsung di Jerman sebenarnya sudah diprediksi banyak pihak.
Hal itu tak terlepas dari performa tak meyakinkan Italia sepanjang fase grup.
Mereka hanya mampu mencetak tiga gol dan tiga kali kebobolan dari total tiga pertandingan.
Italia juga lolos ke fase knock-out cuma sebagai runner-up grup dengan raihan empat poin.
Perolehan poin tersebut berasal dari satu kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Goal.com/en |
Komentar