BOLASPORT.COM - Pelatih Bali United U-16, Sandhika Pratama, berharap pemainnya tidak terkena star syndrome.
Timnas U-16 Indonesia baru saja menjalankan tugas di ASEAN Cup U-16 2024.
Pasukan Nova Arianto berhasil mengunci posisi ketiga setelah mengalahkan Vietnam.
Hal ini tentu cukup apik karena bagi skuad Garuda Asia ini adalah turnamen perdana mereka.
Selanjutnya, pemain yang lolos seleksi akan dipanggil untuk ajang Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 mendatang.
Baca Juga: Kiper Terbaik ASEAN Cup U-16 2024 asal Thailand Ingin Main di Liga 1, Ada yang Minat?
Sandhika Pratama menilai bahwa semua pemain tidak bisa larut dari euforia.
Pasalnya, ini adalah turnamen perdana bagi mereka dan jalan di timnas masih panjang.
Sifat star syndrome harus benar-benar dihilangkan sejak dini.
Terutama dari dua pemain Bali United yakni Puju Panji Apriawan dan Ida Bagus Cahya.
"Betul banyak terjadi momen star syndrome di kalangan pemain muda."
"Saya akan ingatkan mereka saat ini belum apa-apa karena baru memulai di kelompok usia tim nasional," kata Sandhika Pratama dilansir BolaSport.com dari laman Bali United.
Baca Juga: Dua Harapan Marselino Ferdinan di Klub Eropa Barunya Usai Didepak KMSK Deinze
Sebagai pemain muda mereka harus fokus pada karir dan tidak tergoda dengan hal di luar sepak bola.
Selain itu, skuad Garuda Asia harus bisa menjaga diri dan terus menjaga performa hingga mendapatkan promosi ke timnas senior.
Apalagi, karir mereka masih panjang dan ini yang harus menjadi perhatian.
Putu dan Ida juga harus bersiap karena mereka adalah pemain masa depan Bali United.
"Mereka harus bisa menjaga diri dan rendah hati untuk terus belajar meningkatkan diri."
"Saya harap mereka tidak hilang begitu saja usai turnamen ini dan karier mereka di timnas juga perjalanannya panjang."
"Semoga kedepan mereka bisa menjadi tulang punggung klub Bali United dan juga Timnas Indonesia di masa mendatang," pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Baliutd.com |
Komentar