BOLASPORT.COM - Bulu tangkis China disebut berpotensi menyabet lima medali emas pada Olimpiade Paris 2024 tetapi sejumlah pemain kuda hitam bisa jadi penjegal.
Kekuatan bulu tangkis China jelang Olimpiade Paris 2024 sedang ada dalam tahap terbaik mereka.
Meloloskan dua wakil di lima nomor, membuat skuad Negeri Tirai Bambu semakin disegani.
Apalagi, China jugalah jadi satu-satunya negara yang mampu mengirimkan dua wakil di setiap nomor tersebut.
Kontestan mereka kuat-kuat.
Di tunggal putra, ada Shi Yu Qi yang sejak Thomas Cup 2024 lalu tak terkalahkan dan telah menjuarai Singapore Open dan Indonesia Open 2024 secara beruntun.
Adapun di tunggal putri, ada Chen Yu Fei yang notabene juara bertahan.
Di ganda putra dan ganda putri, Liang Wei Keng/Wang Chang dan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan yang juga kuat.
Sedangkan di ganda campuran, jangan ditanya, ada Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Itu baru wakil-wakil pertama mereka, perwakilan kedua juga tak kalah menjanjikan.
Li Shi Feng, He Bing Jiao, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi, Liu Sheng Shu/Tan Ning dan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping adalah nama-nama yang tentu tak boleh disepelekan.
Prediksi melihat China bisa menyapu bersih lima emas di Olimpiade Paris 2024 pun mulai bermunculan.
Termasuk dari Charmaine Reid, mantan tunggal putri Kanada.
Namun, pemain yang pernah berkompetisi di Olimpiade Athena 2004 itu tetap tidak mengecualikan adanya penjegal dari para pemain kuda hitam.
"Chna punya potensi untuk menyapu bersih lima medali (emas)," kata Reid dikutip BolaSport.com dari Reuters.
"Tetapi apapun bisa terjadi di ajang Olimpiade. Pasti tekanannya akan berbeda kalau bermain Olimpiade," tambahnya.
"Saya sudah sering melihat para pemain yang sebelumnya tidak pernah kalah beberapa tahun, lalu tiba-tiba justru kandas di babak kedua," ucap mantan pemain yang kini berusia 50 tahun itu.
Sejumlah kuda hitam yang berpotensi mengganggu rencana pesta emas China paling banyak muncul di tunggal putra dan tunggal putri.
Di tunggal putra, nama Anthony Sinisuka Ginting, Lee Zii Jia (Malaysia) dan Viktor Axelsen (Denmark) selaku juara bertahan masih diungkit.
"Sejak Olimpiade Tokyo, peraih emas Viktor Axelsen dari Denmark yang sempat bertengger di peringkat satu, berulang kali menunjukkan tekadnya untuk memenangkannya di panggung yang lebih besar," tulis Reuters.
"Peraih perunggu Anthony Sinisuka Ginting dari Indonesia, lalu Lee Zii Iia dari Malaysia, juga bisa menjadi pesaing jika mereka menunjukkan performa terbaik mereka."
"Mereka telah membantu masing-masing negara meraih medali perak dan perunggu di Thomas Cup 2024 lalu."
Sementara di tunggal putri, ada An Se-young (Korea Selatan) serta Carolina Marin (Spanyol) yang sangat berpeluang jadi penjegal Chen Yu Fei atau He Bing Jiao.
"China selalu terlihat bagus, tetapi terkadang sesuatu itu terjadi di tempat dan waktu yang tepat," kata mantan pemain Amerika Serikat keturunan Jepang, Yuko Kawasaki.
"Dan sekarang adalah Olimpiade, itu berbeda (dari turnamen lain). Kalau turnamen lain kan diselenggarakan tiap tahunnya," tandasnya.
Yuko Kawasaki juga tak lupa menyebut Indonesia sebagai negara yang mungkin bisa menggagalkan ambisi sapu bersih China.
"Semua pemain berusaha mencapai puncak performa mereka sebelum Paris, Anda tidak akan tahu apa yang akan terjadi. Indonesia adalah negara yang mungkin bisa menang banyak," kata Yuko Kawasaki.
Sejauh ini, China adalah negara dengan perolehan medali terbanyak dari cabor bulu tangkis di Olimpiade dengan 47 medali.
Disusul Indonesia sebagai negara tersukses dengan 21 medali, kemudian Korea Selatan dengan 20 medali.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Reuters, NST.com.my |
Komentar