BOLASPORT.COM - PSSI mengupayakan agar pendukung tim tamu bisa segera hadir di pertandingan Liga 1.
Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco), Arya Sinulingga.
Diakui Arya Sinulingga, PSSI terus menyusun formula yang terbaik terkait kebijakan suporter away.
"Iya, pastinya transisi (untuk suporter away). Enggak mungkin enggak," ucap Arya Sinulingga, Selasa (9/7/2024).
"Cuma waktunya kapan, kita belum tahu. Tapi kami udah susun."
"Saya sudah minta masukan dari teman-teman suporter untuk penyusunan. Kalau masalah transisi itu jadi bagaimana kita bikin apa aja yang kita lakukan."
"Kami udah susun jadi kami udah komunikasi dengan teman-teman suporter transisi," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Ad Hoc suporter itu.
Dia menambahkan, peran suporter akan sangat penting demi memuluskan transisi yang direncanakan PSSI.
"Ini yang nantinya kita ajukan kepada federasi sehingga federasi kalau itu dia diregulasi dan kapan diterapkan," ujar Arya Sinulingga.
"Nah, itu yang nanti diputuskan oleh rapat Exco."
"Tapi kami dari komite suporter udah diskusi dengan kawan-kawan supporter," tutup Arya.
Kini larangan suporter away masih diterapkan di Liga 1 2024/2025.
Kebijakan tersebut mulai berlaku di Liga 1 2023/2024 dan berlangsung hingga dua tahun.
Artinya, aturan tersebut tinggal menyisakan satu tahun.
Berdasarkan regulasi di Liga 1 2023/2024, tim yang pendukungnya nekat datang pada laga tandang dikenakan sanksi denda sebesar Rp 25 juta.
Suporter yang masih dilarang away ini disinyalir buntut dari Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 135 nyawa seusai laga Liga 1 2022/2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan bahwa perilaku suporter terus dipantau FIFA.
"Kemarin baru saja FIFA mengirim tim untuk mengecek beberapa fasilitas apakah sesuai dengan standar FIFA," kata Erick Thohir, Kamis (20/6/2024).
"Kita juga nggak boleh menutup mata, saya rasa beberapa pertandingan di Liga di tahun kemarin pun masih banyak isu-isu yang supporter terluka. Bahkan ada pimpinan polisi terluka."
"Belum kemarin ada masyarakat yang mobilnya plat apa, di dalamnya ada anak kecil, kacanya pecah."
"Ada perusakan untuk kereta api. Saya belum mendapat surat dari FIFA."
"Artinya kalau FIFA tiba-tiba melihat ini dikaitkan lagi dengan kerusuhan-kerusuhan dulu bisa aja. FIFA mengambil posisi kita di stop lagi," kata Menteri BUMN itu.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |