BOLASPORT.COM - Piala Presiden 2024 bakal bergulir pada 19 Juli mendatang. Ketua Umum PSSI Erick Thohir pun memastikan turnamen pramusim ini bakal digelar tanpa suporter tandang.
Piala Presiden 2024 ini akhirnya diputuskan bergulir dengan diikuti delapan tim.
Dari delapan tim ini dibagi menjadi dua grup yakni Grup A dan Grup B.
Grup A diisi oleh Persib Bandung, Borneo FC, Persis Solo, dan PSM makassar.
Sedangan Grup B ada Madura Uited, Bali United, Persija Jakarta, dan Arema FC.
Baca Juga: Erick Thohir Koordinasi dengan Kapolri, Pengamanan Piala Presiden 2024 Dipastikan Pakai Standar FIFA
Pertandingan penyisihan Grup A bakal berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Sedangkan penyisihan Grup B di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Setelah itu babak semifinal dan final Piala Presiden 2024 ini bakal berlangsung di Stadion Manahan, Solo.
Namun, dalam turnamen pramusim ini Erick Thohir memastikan bahwa pertanddingan tak akan diramikan oleh suporter dari tim tandang.
Seperti diketahui, PSSI sebelumnya memastikan kompetisi Liga 1 2024/2025 bakal digelar tanpa suporter tandang.
Ternyata ini diberlakukan juga di Piala Presiden 2024.
Orang nomor satu di PSSI itu mengatakan bahwa suporter tim tamu dilarang datang ke stadion, kecuali suporter tuan rumah.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut mengatakan bawah keputusan ini diambil karena Indonesia masih dalam pemantauan FIFA.
Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Perbedaan Konsep TC Timnas Indonesia dengan Kelompok Umur U-17 dan U-20
Indonesia memang masih dipantau oleh FIFA buntut kejadian Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 korban jiwa.
Setelah kejadian tersebut, PSSI belum mengizinkan suporter tim tandang mendukung tim kebanggannya langsung di stadion.
“Kadang kita suka lupa bahwa kita ada kerjasama dengan FIFA dan pemerintah republik Indonesia yang waktu itu meminta sepak bola indonesia bertransformasi di bawah PSSI, nah itu ada catatan dari FIFA,” ujar Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Senin (15/7/2024).
“Kenapa FIFA buat kantor di sini (Indonesia), itu bagian dari pengawasan,” ucapnya.
“Ada turunannya yang paling penting, waktu itu tidak boleh ada kejadian (kerusuhan) seperti Kanjuruhan. Ingat ini masih pengawasan, dua tahun transisi.”
Menurut Erick Thohir Liga 1 2023/2024 lalu juga diharapkan tak ada kejadian yang tak diinginkan dengan ada larangan suporter tim tamu ke stadion.
Akan tetapi, kerusuhan masih terjadi dalam beberapa pertandingan hingga di luar lapangan.
Untuk itu, agar tak ada masalah yang tak diinginkan sehingga turnamen digelar tanpa suporter tim tamu.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut ingin tetap menjaga sepak bola Indonesia aman.
Baca Juga: Erick Thohir Bocorkan Jadwal Shin Tae-yong Balik ke Indonesia Usai Operasi
“Satu tahun kemarin berjalan baik, tetapi di ujung (pengawasan) justru ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, artinya belum (lolos standar FIFA),” tegas Erick Thohir.
Mantan pemilik Inter Milan tersebut mengatakan bahwa apabila terjadi kerusuhan kembali, bukan tak mungkin Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA.
Untuk itu, agar meminimalisir kerusuhan nantinya, PSSI berupaya dengan menyiapkan turnamen dan kompetisi Liga 1 semaksimal mungkin.
Bahkan PSSI berupaya menjalankan rekomendasi dari FIFA sial suporter harus ada databaes-nya.
Hal ini dilakukan agar saat ada oknum bisa langsung diamankan oleh pihak berwajib.
“Bahkan tahun ini dimandatkan oleh FIFA, bahwa semua suporter harus masuk database dan online sistemnya,” kata Erick Thohir.
“Supaya kalau ada oknum yang melakukan apa-apa, pihak kepolisian bisa langsung mengambil oknum tersebut.”
“Jangan sampai oknum-oknum tidak bertanggung jawab bisa masuk ke lapangan, bikin kerusuhan, dan mengakibatkan korban jiwa.”
“Makanya kita konsisten, di Piala Presiden ada home advantage. Lalu ada keuntungan seeded dari peringkat kemarin, misalnya borneo lawan PSM, siapa home-nya? Borneo.”
Baca Juga: Terungkap! Penyebab Banyak Pemain Keturunan yang Menolak Bela Timnas Indonesia
“Jadi saya mohon pengertian suporter supaya jangan sampai kita dianggap transformasi topeng oleh FIFA”
Sementara itu, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengatakan bahwa ini dilakukan karena berkaitan dengan transformasi sepak bola Tanah Air.
“Baru-baru ini kita juga ada audiensi dalam kaitannya dengan transformasi sepak bola Indonesia, yang juga dilandasi oleh direktif FIFA tentang larangan suporter tamu hadir selama 2 tahun,” tutur Ferry Paulus.
“Jadi dari hasil evaluasi ang didapat berdasarkan komunikasi, data, fakta yang ada, memang bisa dikatakan Indonesia belum lulus dari larangan dua tahun tadi, sehingga memang kita harus bersabar untuk tidak boleh dan masih ada larangan penonton tamu hadir,”ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar