BOLASPORT.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengaku sangat kecewa dan sedih saat mengenang momen dirinya menyingkirkan dan merusak rekor Korea Selatan yang 9 kali berturut-turut tampil di Olimpiade.
Korea Selatan dipastikan gagal ke Olimpiade 2024 di Paris setelah kalah di perempat final Piala Asia U-23 2024.
Dalam ajang tersebut, Korea Selatan kalah dari Timnas U-23 Indonesia yang ditukangi Shin Tae-yong.
Tim berjulukan Taegeuk Warriors tersebut kalah melalui adu penalti dari Garuda Muda.
Kekalahan Korea Selatan dari Timnas U-23 Indonesia ini membuat masyarakat Negeri Ginseng marah.
Baca Juga: Sudah Pulih dari Sakit, Shin Tae-yong Kembali ke Indonesia 12 Agustus Mendatang
Pasalnya, Korea Selatan untuk pertama kalinya gagal mendapatkan tiket ke Olimpiade setelah sebelumnya selalu lolos sejak 1988.
Tahun ini mereka sebetulnya mengejar rekor 10 kali beruntun lolos ke Olimpiade.
Kekecewaan ini juga dirasakan oleh Shin Tae-yong yang menjadi juru taktik Timnas U-23 Indonesia.
Pasalnya, pelatih berusia 53 tahun tersebut merasa dirinya seperti menjadi biang kerok kegagalan Korea Selatan ke Olimpiade 2024.
Momen ini kembali dikenang Shin Tae-yong saat berbincang dengan komedian Korea Selatan, Lee Kyung-kyu, dalam channel YouTube-nya.
Komedian terkenal asal Korea Selatan itu menyinggung Shin Tae-yong yang berhasil membawa Timnas U-23 Indonesia melaju ke semifinal Piala Asia U-23 untuk pertama kalinya.
“Ya, Timnas U-23 juga pertama kalinya lolos ke putaran final dan sampai semifinal Piala Asia U-23,” ujar Shin Tae-yong sebagaimana dikutip BolaSport.com dari YouTube Lee Kyung-kyu.
Shin Tae-yong berbicara banyak soal perjalanan Timnas U-23 Indonesia hingga akhirnya keluar sebagai runner-up Grup A dan hanya tinggal menunggu siapa yang akan menjadi lawan di perempat final.
Mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu menceritakan bahwa Tim Merah Putih kala itu tinggal menunggu Korea Selatan atau Jepang.
Baca Juga: Reaksi Netizen Usai Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Pamer Foto Hasil Operasi
Akhirnya Korea Selatan yang keluar sebagai juara grup untuk menjadi lawan Timnas U-23 Indonesia dan situasi itu tak mudah baginya.
“Di grup kami, Qatar berada di posisi pertama dan Indonesia di posisi kedua. Di grup sebelah, ada Korea Selatan dan Jepang, jadi kami pergi menonton pertandingan,” cerita Shin.
Saat menonton pertandingan, Shin berharap bisa melawan Jepang alih-alih harus menghadapi negaranya sendiri.
Namun, ternyata situasi mengejutkan ditunjukkan Korea Selatan dan mengubah formasi pemain sehingga membuat Shin Tae-yong tak menduganya.
Pasalnya, pelatih Korea Selatan U-23 saat itu, Hwang Sun-hong, diketahui tak pernah memakai formasi tiga bek.
Tetapi, strategi itu dilakukan ketika melawan Jepang.
Korea Selatan berhasil menang atas Jepang sehingga mereka harus melawan Timnas U-23 Indonesia.
Shin menceritakan bahwa dia bertemu dengan pelatih Hwang setelah pertandingan dan bertanya kenapa Indonesia harus bertemu Korea Selatan.
“Kami mengobrol selama sekitar 10 menit saat berpisah setelah menonton pertandingan bersama. Saya katakan: 'Kenapa harus bertemu dengan Anda'?,” jelas Shin.
Saat bertemu di lapangan, Shin mengaku masih menyapa anggota tim Korea Selatan dari pelatih hingga asisten pelatih.
Dia juga mengaku mendoakan agar mereka semua berhasil tetapi saat pertandingan berlangsung, Hwang Sun-hong diusir dari lapangan karena menerima kartu merah dan Timnas U-23 Indonesia harus meladeni adu penalti.
Setelah drama panjangm akhirnya Timnas U-23 Indonesia menang dan berhasil melaju ke semifinal Piala Asia U-23 untuk pertama kalinya.
“Kami akhirnya menang setelah penjaga gawang kami menendang dan berputar,” kata Shin Tae-yong.
Namun, setelah membawa Timnas U-23 Indonesia menang, Shin mengakui perasaannya campur aduk antara kecewa, sedih, dan ada juga rasa senang.
Dia merasa senang karena berhasil membawa Tim Merah Putih mencetak sejarah.
Baca Juga: Park Hang-seo dan Kim Pan-gon Gugur, Shin Tae-yong Jadi Pelatih Korea Terlama di Asia Tenggara
Akan tetapi, dia sangat sedih karena harus merusak rekor Korea Selatan lolos ke Olimpiade.
“Tetapi setelah menang, saya merasa campur aduk,” ucap Shin.
“Tidak hanya senang dengan kemenangan, juga merasa bersalah karena menghentikan Korea Selatan dari lolos ke Olimpiade 10 kali berturut-turut,” tegasnya.
“Saya merasa sangat sedih dan menyesal.”
Tepat setelah pertandingan, Shin mengaku bahwa dia mencoba menghibur staf dan pemain Korea Selatan.
Dia bahkan mengakui memilih menghibur tim Korea Selatan terlebih dahulu baru akhirnya mendatangi para pemainnya dan mengucapkan selamat kepada Garuda Muda yang melaju ke semifinal.
Setelah pertandingan, sang juru taktik mengaku langsung mengirim pesan kepada Hwang Sun-hong pada malam harinya.
Dia meminta maaf kepada seniornya tersebut.
“Malam itu saya mengirim pesan dan mengatakan: 'Hyung, maafkan saya',” jelas Shin Tae-yong.
“Dia kemudian membalas 'Tidak apa-apa, Anda sudah melakukannya dengan baik. Nanti kita bertemu di Korea Selatan',” terang Shin mengungkap balasan dari Hwang.
Setelah kejadian itu, Shin mengakui lama tak berbicara dengan seniornya tersebut.
Baca Juga: Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Terkini, Akui Jalani Operasi 6 Jam
Namun, akhir-akhir ini dia mengucapkan selamat karena pelatih Hwang Sun-hong menjadi juru taktik Daejon sekarang.
“Setelah itu kami tidak berbicara untuk waktu yang lama, saya merasa sangat bersalah,” tutur Shin.
“Saya mengucapkan selamat atas pengangkatan pelatih Sun-hong sebagai pelatih Daejeon."
Kekalahan Korea Selatan dari Timnas Indoensia lewat adu penalti dengan skor 10-11 setelah skor imbang 2-2 selama 120 menit itu akan jadi kenangan menyakitkan buat Shin Tae-yong.
Pasalnya, dia harus mengalahkan negaranya sendiri sehingga mereka gagal melanjutkan rekor selalu tampil di Olimpiade.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Youtube |
Komentar