BOLASPORT.COM - Pelatih Jakarta Bhayangkara Presisi, Reidel Toiran, memberikan komentarnya usai menjalani laga Grand Final Proliga 2024.
Rivalitas kategori putra di Proliga 2024 telah tuntas digelar pada Minggu (21/7/2024) seiring kegembiraan Jakarta Bhayangkara Presisi.
Nizar Julfikar dan kolega tampil solid di laga puncak menghadapi tim kuat Jakarta LavAni Allo Bank Electric di Indonesia Arena, Jakarta.
Laga ketat empat set yang memakan durasi 147 menit dituntaskan Bhayangkara Presisi dengan menumbangkan LavAni 3-1 (28-30, 25-22, 25-22, 25-23).
Ini menjadi kemenangan pertama Bhayangkara Presisi atas tim besutan Nicolas Ernesto Vives sepanjang gelaran Proliga 2024.
Hasil manis ini juga membuat tim yang diperkuat oleh Noumory Keita tersebut menggagalkan ambisi LavAni untuk merajai Proliga dalam tiga musim beruntun.
Usai pertandingan, raut gembira ditunjukkan Reidel Toiran yang mengemban tugas sebagai juru taktik Bhayangkara Presisi.
Tidak ada yang bisa dikatakan Toiran selain mengucapkan terima kasih atas support yang diberikan untuk membuat timnya melesat.
Rasa senang Toiran semakin terlihat lantaran ini kali pertama mereka berhasil mengalahkan LavAni setelah dua musim beruntun tumbang di final.
"Terima kasih untuk Bhayangkara, terima kasih support saya jadi pelatih dua tahun terakhir," kata Reidel Toiran
Keberhasilan mengalahkan LavAni kali ini tidak lepas dari kedisiplinan yang diterapkan Toiran dengan menambah porsi latihan.
"Dari awal kami mulai bisa maksimal, setiap minggunya ada tambahan latihan, menerima masukkan soal performa kami," ucap Toiran.
Dalam kesempatan yang sama, Toiran juga mengaku merasa pusing dengan menjalani peran sebagai pelatih lantaran harus memikirkan semua aspek.
Hal ini sangat berbeda ketika dia masih aktif sebagai pemain yang hanya fokus menunjukkan performa terbaik ketika di lapangan.
"Jadi pelatih lebih pusing karena saat saya masih menjadi pemain tinggal main maksimal," ucap Toiran menjelaskan.
Pria asal Kuba tersebut juga mengungkap kunci kemenangan kali ini tidak lepas dari dirinya yang selalu memperhatikan masukan yang ada.
"Kuncinya belajar dari kesalahan kami, kami menerima masukan," kata Toiran di depan awak media termasuk BolaSport.com usai laga.
Situasi Daudi Okello yang sempat mengalami cedera juga sedikit menurunkan performa timnya sebelum dia mempelajari permainan LavAni dari Video.
Meski hanya dari rekaman video, Bhayangkara bisa tampil lebih baik dan membalas kekalahan di dua final sebelumnya.
"Untuk daudy kena cedera lutut dari Pontianak, tapi dia bisa berusaha maksimal," kata Toiran menjelaskan.
"Kami pelajari video lavani selama dua tahun karena sudah dua kali kami bertemu di final Proliga," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar