BOLASPORT.COM - Pembalap Red Bull Gasgas Tech3, Pedro Acosta, mengomentari perkembangan terkini di bursa pembalap MotoGP.
MotoGP Italia 2024 menjadi momen penting bagi bursa transfer MotoGP. Pada awal balapan di Sirkuit Mugello, semua orang berasumsi bahwa Jorge Martin akan bergabung dengan tim resmi Ducati.
Namun, pada Minggu situasinya sangat berbeda. Begitu berbedanya hingga Martin akhirnya memutuskan untuk hengkang ke Aprilia, memberi jalan bagi Marc Marquez.
Kepindahan ini banyak dibicarakan baik di dalam maupun di luar paddock, termasuk Acosta.
"Ada lebih banyak pergerakan pasar daripada yang saya harapkan karena saya juga tidak menyangka Maverick akan bergabung dengan KTM," kata Acosta dilansir dari MotoSan.
"Drama berakhir di akhir dan memang berjalan seperti yang saya harapkan. Di semua sinetron, si jahat selalu punya keuntungan," kata pria asli Murcia itu.
"Saya rasa tidak ada alasan untuk menolak Martin, tetapi tidak ada alasan juga untuk menolak Marc," katanya.
Meski begitu, Acosta menegaskan bahwa MotoGP adalah bisnis dan semua orang telah melakukan yang terbaik untuk kepentingan mereka. Namun, perubahan ini bisa menjadi lebih baik.
"Saya melihat Martin senang dan bersemangat dengan Aprilia. Saya pikir dia adalah pembalap yang bisa berada di sana dengan motor itu," ucap pembalap debutan MotoGP ini.
Baca Juga: Petuah Valentino Rossi Dirindukan Adiknya Luca Marini yang Sedang Ambyar Bareng Honda di MotoGP 2024
"Saya yakin dia ingin menunjukkan kemampuannya dan ini adalah kesempatan untuk menang dengan motor lain," ucap Acosta.
Ini bukan satu-satunya perubahan yang dibicarakan Acosta. KTM menutup kedua timnya setelah MotoGP Italia, mengonfirmasi Enea Bastianini dan Maverick Vinales di Tech3.
Kedua pembalap akan memiliki material pabrikan KTM, jadi Acosta sangat optimis tentang tahun depan. Namun, keputusan Vinales benar-benar mengejutkan bagi pembalap 20 tahun itu.
"Sebenarnya saya tidak menyangka. Dari apa yang saya baca, saya sangat mengharapkan Bastianini, tetapi saya tidak mengharapkan Maverick," aku Acosta.
"Saya mengharapkannya dari merek lain. Saya pikir jajaran pembalap yang paling bisa membuat lawan takut tentu saja milik kami."
"Tim ini adalah gabungan empat pembalap terkuat yang dimiliki KTM sejak mereka berada di MotoGP."
Kedatangan Acosta pada MotoGP telah menjadi sebuah revolusi baik di dalam maupun di luar paddock.
Pembalap asli Murcia, Spanyol itu masuk kelas atas melalui pintu depan, menunjukkan potensi besar dan meraih podium pada balapan kedua musim ini di Portimao, Portugal.
Namun setelah MotoGP Prancis 2024 segalanya berubah bagi pembalap KTM Tech3 Gasgas yang mulai mengalami kekurangan hasil.
Tetapi, tak bisa dipungkiri bahwa Acosta merupakan salah satu pembalap yang mengukir sejarah selain hasil.
Di usianya yang baru 20 tahun, Hiu dari Mazarron itu memiliki segalanya dengan jelas dan telah menjadi angin segar dalam kategori yang terlalu dibatasi oleh aerodinamis.
Selain itu, kealamian dan kepercayaan dirinya di luar lintasan membuatnya mendapatkan kasih sayang dari seluruh penggemar MotoGP.
Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo memuji kerja sang rookie. Pria asal Mallorca itu meyakinkan, salah satu kunci kesuksesan pembalap adalah persiapan fisik.
Ribuan jam dia mengendarai sepeda sejak kecil, dan mengendarai sepeda besar.
"Pada usianya, orang lain mempunyai jam latihan dan persiapan setengah atau tiga kali lebih sedikit dibandingkan dia," kata Lorenzo dilansir dari MotoSan.
Baca Juga: Tak Apa Disebut Pecundang, Fabio Quartararo Bijak Hadapi Masa Suram Bareng Yamaha
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar