BOLASPORT.COM - Jens Raven mencuat sebagai striker murni yang dibutuhkan Shin Tae-yong untuk timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Jika tujuan timnas junior adalah untuk menyuplai pemain menuju timnas senior, maka ASEAN Cup U-19 2024 menjadi tempat penyemaian bibit potensial.
Shin Tae-yong bisa memantau bintang muda timnas U-19 Indonesia di ASEAN Cup U-19 2024.
Timnas U-19 besutan Indra Sjafri bermain dengan fondasi yang diterapkan Shin Tae-yong, yaitu tiga bek.
Namun di posisi strikerlah Coach Shin perlu mencomot satu produk dari tim Indra Sjafri.
Timnas Indonesia di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 silam berlaga tanpa striker murni.
Rafael Struick mengemban pos terdepan pada dua laga bulan November melawan Irak dan Filipina.
Namun Struick bukan seorang targetman, jika melihat gaya bermainnya, juga menengok posisinya di tim senior ADO Den Haag.
Ragnar Oratmangoen kemudian datang untuk mengambil alih beban dari wonderkid 20 tahun itu pada laga Maret dan Juni.
Baca Juga: Indra Sjafri Akui Kesalahan Taktik Babak Pertama Lawan Malaysia, Ada Hubungannya dengan Arkhan Kaka
Oratmangoen lebih matang dari Struick, tetapi ia juga bukan seorang striker.
Pemain 26 tahun itu berposisi sebagai gelandang serang di Fortuna Sittard pada Liga Belanda musim lalu.
Menghadapi putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 mulai September mendatang, Shin Tae-yong kini punya opsi baru.
Ramadhan Sananta bermain tajam di Piala Presiden 2024 dengan tiga gol, tetapi masih ada striker lebih muda yang sama potensialnya.
Dia adalah Jens Raven, penyerang naturalisasi anyar yang sedang membela timnas U-19 di ASEAN Cup U-19 2024.
Indra mengatur menit main Raven dengan menjadikannya pengganti pada dua laga awal, lalu menjadi starter pada dua laga terakhir.
Di fase grup, ia mengoleksi tiga gol dan tiga asis untuk menjadikannya top scorer tim.
Di semifinal, ia menjadi penyerang bersama Arkhan Kaka, dan menjadi striker yang dipertahankan hingga menit akhir.
Meski tidak mencetak gol, Raven rutin menjadi tujuan penyerangan yang bekerja dengan baik dalam menahan bola.
Dua kali ia menjaga penguasaan di lini terakhir, lalu melepas "asis" yang dua kali dibuang tendangan melambung Welber Jardim.
Komentator Bung Kusnaeni menjelaskan kemampuan hold-up play itu yang membuat Indonesia diuntungkan dalam menghadapi pertahanan rapat Malaysia.
Itu pula yang membedakan Raven dengan striker yang ditarik keluar (Arkhan).
Jika Raven langsung promosi ke timnas senior pada September, ia jelas akan mengurangi beban Struick dan Oratmangoen.
"Permainan yang luar biasa," ujar Raven usai melawan Timor Leste.
"Saya ingin mengatakan sekali lagi saya ada sis ke Figo, Kafiatur, dan Kaka, jadi tiga asis."
"Sebagai sebuah tim, kami melakukan pekerjaan yang sangat bagus hari ini," jelasnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar