BOLASPORT.COM - Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti merasa kecewa dan sedih usai gagal melangkah ke perempat final Olimpiade Paris 2024.
Asa Indonesia untuk berprestasi di nomor ganda putri Olimpiade Paris 2024 sirna sepenuhnya seiring kekalahan dari Apriyani/Fadia, Selasa (30/7/2024).
Tampil di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis, pasangan peringkat kedelapan dunia itu menelan hasil minor pada laga terakhir Grup A.
Apriyani/Fadia tidak bisa melewati perlawanan pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muratlitharan 18-21, 9-21 dalam tempo 43 menit.
Kekalahan tersebut membuat Apriyani/Fadia harus menyudahi perjuangan di Olimpiade Paris 2024 sebagai juru kunci Grup A.
Posisi itu ditempati Apriyani/Fadia setelah mereka tidak bisa menang dalam tiga pertandingan yang telah dia jalani.
Rasa sedih dan kecewa tentu dirasakan Apriyani Rahayu, terlebih lagi dia merupakan pemegang medali emas dari olimpiade edisi sebelumnya.
Ya, pada gelaran Olimpiade Tokyo 2020 lalu, Apriyani mengukir prestasi tertinggi bersama Greysia Polii yang kini sudah gantung raket atau pensiun.
Tak ingin larut dalam rasa sedih, Apriyani berharap untuk bisa kembali tampil di Olimpiade 2028 mendatang meski hal itu tidak mudah.
"Di Olimpiade ini, sekiranya kami bisa punya kesempatan lagi di Olimpiade 2028," kata Apriyani melalui siaran PBSI yang diterima BolaSport.com.
Dari segi permainan, Tan/Thinaah memang tampil lebih baik dengan konsisten melancarkan serangan sejak awal pertandingan.
"Tadi kami cukup tertekan dengan permainan mereka juga, terus mereka juga cukup mengontrol," ucap Apriyani menjelaskan.
"Jadi mereka juga mau menang, melihat pelung mereka sangat besar juga, kami tadi sebenarnya juga cuma mengeluarkan yang terbaik juga."
"Goodluck buat dan teman-teman," tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut, Apriyani merasa bahwa olimpiade kali ini terasa berbeda dibandingkan edisi sebelumnya yang digelar tanpa penonton lantaran pandemi.
"Dan memang di olimpiade kali ini berbeda, jadi untuk saya hawanya juga sangat berbeda," ucap Apriyani.
"jujur pas pertama masuk juga beda banget, itu kan sebelumnya tidak ada penonton."
"Terus ada beberapa hal yang, yang satu covid, kami kan sebelumnya ada pertandingan-pertandingan juga. Beda sih beda banget ya," imbuhnya.
Sementara itu, Fadia tak ingin hasil buruk di Olimpiade Paris 2024 ini menghambat kemajuannya sebagai pemain ganda putri.
Rasa kecewa dan sedih jelas ada, tetapi masih ada turnamen-turnamen lain yang berpeluang mereka menangkan.
"Pastinya sedih, sedih dan kecewa, karena di tiga pertandingan ini kalah semua, tapi saya bersyukur olimpiade," ucap Fadia.
"Saya akan terus berproses untuk ke depannya," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar