Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 - Mindset Juara Bertahan yang Patut Dicontoh Ganda Campuran Indonesia, Semakin Sulit Justru Semakin Baik

By Nestri Y - Rabu, 31 Juli 2024 | 13:00 WIB
Pasangan ganda campuran nomor dua dunia asal China, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping bertanding pada babak penyisihan grup di Porte de La Chapelle Arena, Prancis, Senin (29/7/2024)
DAVID GRAY/AFP
Pasangan ganda campuran nomor dua dunia asal China, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping bertanding pada babak penyisihan grup di Porte de La Chapelle Arena, Prancis, Senin (29/7/2024)

BOLASPORT.COM - Pasangan ganda campuran China, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, harus rela jadi runner-up grup setelah kalah mengejutkan dari pasangan underdog Malaysia di fase grup Olimpiade Paris 2024.

Sebagai pasangan unggulan dua, persaingan Feng/Huang di Grup D mulanya diprediksi bisa lebih mudah.

Tetapi semua berubah ketika Feng/Huang menghadapi wakil Malaysia didikan Nova Widianto, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei.

Mereka terpeleset di gim kedua dan dipaksa rubber game hingga berakhir menelan kekalahan.

Kekalahan tersebut cukup krusial karena membuat Juara Asia 2024 itu akhirnya harus terima nasib jadi runner-up Grup D, bukan juara grup.

Menjadi runner-up grup tentu berisiko menghadapi lawan-lawan kuat di babak gugur di perempat final selanjutnya.

Baca Juga: Rekap Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 - Indonesia Ambyar, Fajar/Rian dan Apriyani/Fadia Menyedihkan

Risiko terbesar itu langsung menimpa Feng/Huang setelah mereka dihadapkan undian melawan sang unggulan teratas sekaligus kompatriot sendiri, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Pertemuan Feng/Huang vs Zheng/Huang ini jelas seperti final kepagian.

Sesuatu yang mungkin tak akan disukai Ketua Asosiasi Bulu Tangkis China, Zhang Jun, yang sebelumnya sangat percaya diri di nomor ganda campuran.

Karena derbi China sudah bertemu di babak perempat final, otomatis peluang bawa dua medali juga pupus.

Salah satu dari dua pasangan unggulan teratas itu akan gugur sebelum memastikan medali.

Bagi Feng/Huang, kalah di fase grup memang menodai status mereka sebagai unggulan dua.

Namun, kekalahan itu nyatanya tidak serta merta membuat Huang Dong Ping merasa rendah diri.

Pola pikir peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 saat masih bertandem dengan Wang Yi Lyu itu sangat tegas dan berusaha untuk tidak larut dalam kesedihan dari kekalahan sebelumnya.

"Saya pikir masih wajar mendapatkan dua kemenangan dan satu kekalahan di babak penyisihan grup, karena memang kami tidak memiliki kekuatan yang cukup kuat," kata Huang Dong Ping dikutip BolaSport.com dari Aiyuke.

"Memang akan lebih sulit jalannya kalau lolos sebagai runner-up grup. Tetapi menurut saya, semakin sulit, justru semakin bagus."

"Olimpiade itu tentang menikmati prosesnya."

"Dulu saat saya main di Olimpiade untuk pertama kalinya, ini serasa seperti pertandingan yang sulit, pertandingan harus diterobos dan seolah tidak akan punya kesempatan lagi (membuat tertekan, red)."

"Tetapi, sekarang ini kami masih punya peluang, jadi kami akan terus berjuang!" ujarnya. 

Kesulitan menjadi sesuatu yang seakan semakin memacu semangat Huang Dong Ping. Bukan mencari jalan mudah seperti yang diinginkan kebanyakan orang.

Hal-hal seperti inilah yang semestinya jadi contoh untuk para ganda campuran Indonesia. Kalah menang itu biasa, tetapi proses dan fighting spirit untuk melakoni sebuah pertandingan menjadi aspek terpenting di lapangan.

Asa gnda campuran Indonesia sendiri telah pupus dari Olimpiade Paris 2024 setelah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari tersingkir di fase grup setelah menelan dua kekalahan dan satu kemenangan.

Baca Juga: Jadwal Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 - Penentuan Mendebarkan Sektor Tunggal, Jonatan dan Anthony Ginting Lakoni Duel Mencekam

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Aiyuke
REKOMENDASI HARI INI

Alumni Liga 1 Jadi Pemain Paling Senior di Timnas Indonesia untuk ASEAN Cup 2024

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136