BOLASPORT.COM - China terbukti jauh lebih visioner daripada Indonesia dalam mengembangkan atlet mereka menuju Olimpiade Paris 2024.
Khususnya sektor ganda putra yang menjadi sorotan, China sempat berada di titik terendah pada tahun 2022.
China bahkan tak menurunkan ganda putra mereka pada ajang Kejuaraan Dunia 2022.
Alasannya, karena Kejuaraan Dunia mengacu sistem undangan membuat beberapa racikan baru ganda putra China belum bisa berlaga.
Selepas pensiunnya pemain ganda putra mereka yakni Li Jun Hui, China memang kembali membangun kekuatan mereka dua tahun lalu.
Liu Yu Chen dipasangkan Ou Xuan Yi yang langsung meraih gelar pada tahun pertama mereka pada Indonesia Open 2022.
Hingga muncul duet Liang Wei Keng/Wang Chang.
Penampilan pertama mereka hadir pada ajang Thailand Open. Lalu langsung mencapai babak final pada turnamen kedua di Indonesia Masters 2022.
Namun, mereka saat itu kalah dari ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di final.
Tahun 2022 bisa dikatakan memang menjadi puncak kejayaan ganda putra Indonesia.
Sejarah bahkan diukir ganda putra Indonesia saat menorehkan all semifinal Indonesia pada ajang Singapore Open 2022.
Adapun Fajar/Rian saja berhasil mencapai delapan kali babak final, empat di antaranya berhasil keluar sebagai kampiun.
Puncak Fajar/Rian tepat pada awal tahun 2023 saat mereka berhasil meraih gelar juara BWF World Tour Super 1000 yakni Malaysia Open dan All England Open hingga menjadi pemain nomor satu dunia.
Namun, performa apik Fajar/Rian seakan terhenti setelah seringkali mengalami kesulitan higgga kandas pada babak-babak awal.
Fajar/Rian mengalami pasang surut hingga memasuki tahun Olimpiade, meskipun mereka berhasil mempertahankan gelar juara All England Open tahun ini.
Sebaliknya, ganda putra China berhasil meroket melalui Liang Wei Keng/Wang Chang yang bahkan berhasil merebut takhta nomor satu dunia pada 2024.
Pelatih ganda putra China, Chen Qi Qiu mengungkapkan rencana yang dikatakannya dua tahun lalu bahwa tujuan utama mereka adalah menjuarai Olimpiade Paris 2024.
"Peringkat dunia empat pasangan baru yang kami punya terlalu rendah," kata Chen Qi Qiu, dilansir BolaSport dari Aiyuke pada bulan Juli 2022 silam.
"Tim ganda putra bulu tangkis nasional secara kolektif akan absen dari Kejuaraan Dunia tahun ini (2022). Saya harus mengatakan itu sangat disayangkan," ujar Chen.
"Jika Anda memberi tim China setengah tahun lagi, mungkin mereka akan dapat lolos ke Kejuaraan Dunia, tetapi tidak mungkin, dan sekarang mereka benar-benar tidak dapat memenuhi persyaratan," ujar Chen.
"Meskipun kami tidak dapat berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia, saya harap anak-anak tidak berkecil hati," kata Chen.
"Bagaimanapun, tujuan utama kami adalah Olimpiade. Saya berharap mereka akan memoles keterampilan mereka dengan baik, bekerja keras untuk meningkatkan peringkat mereka di kompetisi berikutnya," ujarnya.
"Dan berusaha untuk memenangkan juara Olimpiade. Ini adalah kehormatan tertinggi," ujar Chen.
Hasilnya, ucapan pelatih ganda putra China itu akhirnya terbukti pada Olimpiade Paris 2024.
Ganda putra China melalui Liang/Wang semakin dekat untuk meraih medali emas usai berhasil melaju ke laga final Olimpiade Paris 2024.
Liang/Wang berhasil mengandaskan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 21-19, 15-21, 21-17.
Di final, mereka akan menghadapi juara bertahan dari Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin.
Lee/Wang kembali berhasil melaju ke final Olimpiade usai mengalahkan wakil Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Final ganda putra bulu tangkis akan digelar pada Minggu (4/8/2024).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com, aiyuke.com |
Komentar