BOLASPORT.COM - Indonesia masih kesulitan menambah medali, lima hari menjelang Olimpiade Paris 2024 Ditutup pada 11 Agustus mendatang.
Saat ini, Indonesia masih menjadi negara Asia Tenggara dengan peringkat paling bawah dalam perolehan medali di Paris.
Filipina menempati urutan pertama dengan 2 medali emas, diikuti, Thailand, dan Malaysia.
Thailand meraih medali perak dari Kunlavut Vitidsarn dan perunggu didapat Malaysia melalui Aaron Chia/Soh Wooi Yik (ganda putra) dan Lee Zii Jia (tunggal putra).
Indonesia yang mencoba mempertahankan tradisi emas dari cabang olahraga bulu tangkis malah hanya mendapat satu medali perunggu dari nomor yang tidak diunggulkan yakni tunggal putri melalui Gregoria Mariska Tunjung.
Kondisi ini menjadi catatan buruk menjelang Olimpiade Los Angeles 2028.
Catatan buruk pada Olimpiade Los Angeles 1984 atau 40 tahun lalu diharapkan tidak terulang empat tahun mendatang saat multievent olahraga akbar empat tahunan tersebut kembali digelar di Los Angeles.
Pada Olimpiade Los Angeles 1984, kontingen Merah Putih gagal membawa pulang satu keping medali pun.
Thailand menjadi satu-satunya negara ASEAN yang membawa pulang medali dengan raihan satu medali perak.
Setelah itu, dalam empat penyelenggaraan Olimpiade berikutnya, Indonesia berada di peringkat pertama di antara negara Asia Tenggara.
Puncaknya terjadi pada Olimpiade 1992 Barcelona. Saat itu, Indonesia merebut dua keping medali emas lewat penampilan Susy Susanti (tunggal putri) dan Alan Budi Kusuma (tunggal putra).
Posisi Indonesia di puncak diselamatkan dari cabang olahraga bulu tangkis hingga Olimpiade Sydney 2000.
Pada Olimpiade Athena 20024 meskipun tetap membawa pulang medali emas dari Taufik Hidayat, Indonesia berada di bawah Thailand.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar