BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putri China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, berdiri di podium dengan raihan medali perak pada Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar pada 2021.
Padahal saat itu mereka yang sudah menduduki peringkat 1 dunia lebih difavoritkan meraih medali emas.
Namun, pada Olimpiade Paris 2024 Chen/Jia tidak terlalu menggebu membawa pulang medali emas.
Alasannya, sebulan sebelum Olimpiade Paris, Jia Yi Fan dirawat di rumah sakit karena menderita pneumonia atau radang paru-paru.
"Saya merasa takut dan sakit selama seminggu. Sulit membayangkan bagaimana saya BISA melaluinya," kata Jia dilansir dari BWF Badminton.
Pneumonia tidak menghentikan Chen/Jia untuk melengkapi perjalanan panjang mereka setelah terpeleset.
Apalagi, mereka menghadapi juniornya di pelatnas, Liu Sheng Shu/Tan Ning, yang disebut sebagai pemain masa depan ganda putri China.
Gim pertama merupakan gambaran dari permainan ganda putri terbaik dan gambaran seberapa jauh Chen dan Jia telah membangun benteng mental yang telah menjadi sangat sulit ditembus oleh lawan.
Hal ini sama seperti saat ia berhasil mengatasi penyakitnya agar siap untuk Olimpiade.
Jia dan Chen menolak untuk menyerah saat tertinggal empat poin pada gim pertama sehingga tidak memberikan momentum penting bagi rekan senegaranya.
Liu dan Tan yang bermain dengan tempo yang cepat, memanfaatkan permainan mereka yang kuat dari belakang.
Liu/Tan unggul 20-16 yang seharusnya membuat mereka unggul satu gim.
Di titik inilah Chen dan Jia menunjukkan kemampuan mereka. Enam poin berturut-turut mereka rebut dan unggulan teratas melaju di depan.
Liu dan Tan terus menantang hingga akhir gim kedua, tetapi momentum Chen dan Jia terlalu kuat untuk mereka tahan.
Dalam perebutan medali perunggu, Nami Matsuyama dan Chiharu Shida (Jepang) menang meyakinkan atas Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia), 21-11 21-11.
"Terakhir kali, meskipun kami berada di posisi kedua, kami merasa puas. Hanya ada satu peraih medali perak," kata Jia.
"Tentu saja kali ini saya mendapat emas dan hari ini saya merasa lebih tenang dibandingkan dengan Olimpiade terakhir, saat perasaan saya lebih rumit."
Jia melanjutkan ceritanya tentang perawatan di rumah sakit yang mengancam peluangnya untuk berkompetisi di Paris.
"Sungguh tidak dapat dipercaya. Sebulan yang lalu saya dirawat di rumah sakit, dan penyakit itu membuat rekan-rekan senegara saya takut."
"Saya mengalami demam tinggi selama empat hari dan saya didiagnosis menderita pneumonia paru-paru putih."
Baca Juga: Kontrak Mau Habis, Rexy Mainaky Jawab Soal Diminta Kembali Jadi Pelatih Indonesia
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar