BOLASPORT.COM - Dua pemain Timnas Spanyol, Rodri dan Alvaro Morata, telah dijatuhi hukuman oleh UEFA. Namun, hukuman tersebut tak berdampak pada klub mereka masing-masing.
Rodri dan Alvaro Morata terlibat masalah serius usai membawa Timnas Spanyol menjuarai Euro 2024.
Keduanya kelewat batas ketika merayakan gelar juara Spanyol di Plaza de Cibeles pada 15 Juli kemarin.
Insiden itu berawal dari Rodri yang mengambil mikrofon lalu menyanyikan chant "Gibraltar adalah bagian dari Spanyol".
Nyanyian itu kemudian diikuti oleh Morata yang sebelumnya sempat menegur gelandang berusia 28 tahun itu.
Pemerintah Gibraltar yang murka lantas melaporkan hal itu kepada UEFA selaku otoritas tertinggi sepak bola Eropa.
Setelah melakukan investigasi, UEFA menyatakan bahwa kedua pemain tersebut bersalah karena melanggar Pasal 11 Kode Disiplin UEFA.
UEFA pun menjatuhkan hukuman kepada Rodri dan Morata sebagai konsekuensi atas tindakan tersebut.
Kabar baiknya bagi klub mereka, Man City dan AC Milan tidak perlu khawatir karena hukuman tersebut hanya berlaku untuk Timnas Spanyol.
Baca Juga: Ada Cacing di Makanan Atlet Olimpiade 2024, Ini Faktanya
Dengan demikian, rencana Man City bersama Rodri untuk musim 2024-2025 tidak terganggu.
Begitu pula dengan AC Milan yang merupakan klub anyar Morata.
Berdasarkan keputusan tersebut, Rodri dan Morata akan menjalani hukuman larangan bermain satu pertandingan bersama La Furia Roja.
???????????? ???????????????????????????????? | UEFA have banned Rodri & Morata for one match after chanting 'Gibraltar is Spanish' after they won EURO 2024. ❌????⚖️ pic.twitter.com/xjfzJbrv6y
— EuroFoot (@eurofootcom) August 7, 2024
Mereka akan absen membela Spanyol pada pertandingan melawan Serbia di Nations League pada 5 September mendatang.
Ini jelas menjadi kerugian besar bagi Spanyol mengingat keduanya merupakan pemain kunci di skuad Luis de la Fuente.
"Dalam pernyataan yang mengonfirmasi sanksi tersebut, Badan Kontrol, Etika, dan Disiplin UEFA mengatakan bahwa para pemain itu harus menjalani larangan bermain satu pertandingan karena gagal mematuhi prinsip-prinsip umum perilaku, melanggar aturan dasar perilaku yang pantas, menggunakan kegiatan olahraga untuk melakukan hal-hal yang tidak bersifat sportivitas dan mencemarkan nama baik olahraga sepak bola, khususnya UEFA," demikian bunyi pernyataan resmi UEFA, dikutip BolaSport.com dari The Independent.
Sementara itu, PSSI-nya Gibraltar menyambut positif keputusan UEFA tersebut.
"Keputusan ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa sepak bola harus tetap menjadi wadah untuk mempromosikan perdamaian, pengertian, permainan adil, bebas dari tindakan yang memecah belah, dan menyinggung seperti nyanyian kedua pemain tersebut," tulis mereka.
The Gibraltar FA welcomes UEFA’s decision to ban Rodrigo Hernández Cascante (Rodri) and Álvaro Moratahttps://t.co/kDDorLQIyn
— Gibraltar FA (@GibraltarFA) August 7, 2024
Perlu diketahui bahwa Spanyol dan Inggris masih berebut status pemilik Gibraltar.
Meski secara sah Gibraltar adalah milik Kerajaan Inggris, Spanyol menolak untuk mengakuinya.
Sebab, Gibraltar dulunya sempat menjadi bagian dari wilayah kedaulatan Spanyol pada 1502.
Akan tetapi, Inggris kemudian melakukan penaklukkan terhadap Gibraltar pada 1704.
Spanyol pada akhirnya terpaksa menyerahkan wilayahnya tersebut kepada Inggris pada 1713 melalui Perjanjian Utrecht.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | The Independent |
Komentar