BOLASPORT.COM - Atlet balap sepeda trek Indonesia, Bernard Benyamin van Aert, belum berhasil mempersembahkan medali pada Olimpiade Paris 2024.
Kompetisi balap sepeda trek nomor Omnium putra berlangsung di National Velodrome, Paris, Prancis, pada Kamis malam sampai Jumat (9/8/2024) dini hari WIB.
Nomor Omnium ini layaknya ajang balapan ketahanan.
Memainkan empat event kombinasi di mana pembalap yang paling banyak mengumpulkan poin dari Scratch Race, Tempo Race, Elimination Race dan Points Race, akan jadi juaranya.
Dibuka dengan sesi Scratch Race, pembalap kontestan berlomba saling cepat untuk finis lebih dulu dalam memutari 40 lap yang sama dengan jarak 10 km.
Di sesi ini, van Aert berakhir di peringkat ke-18.
Memasuki sesi Tempo Race yang juga memainkan 40 lap, van Aert berjuang lebih keras.
Namun dia masih tercecer di barisan belakang. Pada sesi ini, setiap lap berbuah satu poin, perhitungan poinnya dimulai setelah empat lap berlalu. Strategi kapan harus cepat dan melambat mulai lebih intens diterapkan.
Namun jika mampu unggul satu lap atas rombongan di belakangnya, ganjaran 20 poin langsung didapatkan.
Aksi wakil tuan rumah Benjamin Thomas tak secepat di sesi Scratch Race.
Memasuki paruh balapan, sejumlah pembalap mulai kembali mengatur tempo ke atas blue line di dekat fence. Setelah mengumpulkan energi, mereka kembali memasuki wilayah black line dan mempercepat kayuhan.
Pembalap sepeda asal Belgia, Fabio van den Bossche, berhasil tampil brilian dan berhasil unggul satu lap ketika memasuki 22 lap tersisa.
van den Bossche memenangi 11 kali sprint, dia unggul pada lap-lap awal dan lap akhir., yang menambah pundi-pundi poinnya. Adapun van Aert belum kelihatan di 10 besar. Dia masih tertinggal di belakang.
Memasuki fase akhir Tempo Race, van den Bossche berhasil mempertahankan konsistensi kecepatannya dan sukses meraup poin tertinggi dan menempati posisi pertama.
Sedangkan van Aert tanpa poin di sesi ini. Di sisi lain, ada satu pembalap yang tertinggal satu lap yaitu wakil asal Mesir, Youssef Abouelhassan yang harus rela mendapatkan hasil -20 dan berada di posisi terbawah.
Pada sesi ketiga yaitu Elimination Race, mulai benar-benar lebih sengit. Sesi ini akan mengeliminasi pembalap yang finis terakhir setiap 2 lap yang berlalu.
Di sesi ini, melintasi setiap lap tidak dihitung poin seperti dalam Tempo Race. Murni benar-benar mengandalkan taktik agar bertahan dalam balapan 42 lap tanpa harus tereliminasi.
Tentu jangan sampai menginjak area blue band alias Cote d'Azur (biru lebar di tengah) dan jangan lengah mendengarkan nama ketika disebut tereliminasi. Jika nekat terus balapan, bisa-bisa didiskualifikasi dan tak bisa lanjut ke sesi keempat Points Race.
Saat memulai sesi Elimination Race ini, van Aert berada di belakang rombongan, dia berusaha kuat untuk menghindari posisi paling terakhir. Atlet asal Singkawang tersebut sempat memasuki area blue line di atas untuk mengambil manuver tetapi dihalangi rombongan lain.
Apes, sesi van Aert langsung berakhir di lap kedua setelah ia menjadi pembalap pertama yang tereliminasi. Bunyi bel menjadi tanda van Aert harus segera meninggalkan lintasan.
Kejutan terjadi ketika Niklas Larsen asal Denmark, yang berada di peringkat tiga kombinasi, tereliminasi. Dia gagal mempertahankan temponya di area black line.
Pun demikian dengan van den Bossche yang juga tereliminasi. Sesi ini memang mulai sangat menguras energi dan taktik. Pemenang sesi ini pada akhirnya adalah pembalap sepeda asal Inggris, Ethan Hayter.
Memasuki sesi Points Race, menjadi sesi yang paling menguras energi dan mulai menentukan perolehan medali berdasar total poin yang sudah dikumpulkan dari tiga sesi sebelumnya.
Melintasi 100 lap dengan mulai memperhitungkan poin. Pembalap yang mampu unggul atau tertinggal satu lap dari rombongan akan diganjar atau minus 20 poin.
van Aert masih kesulitan di area belakang rombongan. Meski berusaha bertahan dengan mengatur tempo, ritme van Aert masih susah mengimbangi pembalap di depannya hingga berakhir di posisi ke-30.
HASIL BALAP SEPEDA OLIMPIADE PARIS 2024:
Nomor Omnium Putra, Jumat (9/8/2024) dini hari WIB
1. Thomas Benjamin (Prancis): 164 poin
2. Iuri Laitao (Portugal): 153 poin
3. Fabio van den Bossche (Belgia): 131 poin
...
20. Bernard Benyamin van Aert: -31 poin
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar