BOLASPORT.COM - Ritual lifter Indonesia, Rizki Juniansyah, sebelum bertanding mendapatkan perhatian dari media Malaysia.
Rizki Juniansyah berhasil menarik atensi dunia dengan keberhasilan meraih medali emas dalam perlombaan angkat besi nomor 73kg putra di Olimpiade Paris 2024.
Medali emas diraih atlet asal Serang, Banten, itu dengan dramatis dalam pertandingan di South Paris Arena, Paris, Kamis (8/8/2024).
Bagaimana tidak, setelah tertinggal 10kg dari rival utama dalam angkatan snatch, Rizki bangkit untuk merebut emas dengan sebuah rekor Olimpiade di clean and jerk.
Kesuksesan Rizki turut disorot oleh media Malaysia meski juga karena ritual yang dilakukannya sebelum bertanding.
"Olimpik Paris 2024. Minum air cuci kaki ibu, Rizki Juniansyah raih pinggat emas," demikian pemberitaan Buletin TV3 melalui akun X mereka pada Minggu (11/8/2024).
TV3 mengutip kalimat Rizki yang dialihbahasakan.
"Sebelum saya mengikuti apa-apa kejuaraan, saya akan mencuci tangan dan kaki ibu dengan air lalu saya minum air basuhan itu - Rizki Juniansyah."
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Bonus Medali Dijanjikan Naik, Veddriq dan Rizki Bisa Terima 6 Miliar
Rizki memang memiliki ritual membasuh kaki ibunda sebelum bertanding.
Dalam siaran pers yang dirilis oleh Komite Olimpiade Indonesia alias NOC Indonesia jelang pertandingan di Olimpiade, Rizki menjelaskan kebiasannya itu.
"Saya sebelum ikut kejuaraan itu biasanya mencuci tangan dan kaki ibu dengan air lalu airnya saya minum," ujar Rizki.
Ritual sebelum bertanding merupakan hal yang jamak dilakukan di jagat olahraga.
Ada anggapan bahwa sugesti yang timbul bisa menambah kepercayaan diri di arena atau bahkan membawa keberuntungan.
Kebiasannya pun macam-macam. Legenda bola basket, Michael Jordan, memakai celana dalam khusus yang dianggap sebagai jimat.
Di MMA, mengutip Yahoo Sports, mantan juara kelas berat ringan UFC, Lyoto Machida, punya kebiasaan meminum air seninya sendiri setiap pagi meski ini bagian dari tradisi keluarga.
Sementara di Indonesia, ratu para bulu tangkis, Leani Ratri Oktila, selalu membawa bendera Merah Putih ke dalam tas setiap bertanding.
Adapun Rizki, kebiasaan sebelum bertanding ini muncul karena kedekatannya dengan sang ibunda yaitu Yeni Rohaeni Durachim.
Saking dekatnya Rizki dengan ibunya, PABSI selaku induk olahraga angkat besi Indonesia dan NOC Indonesia bekerja sama untuk memberangkatkan Yeni ke Paris.
"Kami berkoordinasi dengan NOC Indonesia dan juga CdM Anindya Bakrie untuk bisa menghadirkan orang tua Rizki," kata ketua PB PABSI, Rosan Roeslani.
"Ini langsung direspons CdM Anin dengan baik karena kehadiran orang tuanya menambah kekuatan Rizki," imbuhnya.
Langkah ini nyatanya membawa dampak yang positif.
Bagaimana tidak? Rizki akhirnya berhasil memberikan medali emas Olimpiade yang pertama bagi Indonesia dari angkat besi.
Tim angkat besi Indonesia telah lama menanti raihan tertinggi ini setelah selalu menyumbang medali di Olimpiade sejak edisi Sydney 2000.
Selain itu raihan emas dari Rizki membuat Indonesia kembali mendulang dua medali emas di Olimpiade setelah 32 tahun lamanya.
Perjuangan Rizki menuju podium tertinggi pun terbilang luar biasa.
Sebab, atlet berusia 21 tahun itu sempat absen dari latihan selama enam bulan karena operasi usus buntu pada tahun lalu.
Akan tetapi, dia mampu bangkit hingga meraih medali emas dari Piala Dunia IWF dan Olimpiade sekaligus pada tahun ini.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Sports.yahoo.com, TV3, NOC Indonesia |
Komentar