BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengakui bahwa sebenarnya perpanjangan kontraknya sudah hampir beres pada bulan April.
Perbincangan terkait kontrak Shin menjadi pembahasan yang cukup hangat.
Sebelumnya, masalah ini muncul karena jelang kontraknya berakhir masih belum ada pembahasan lanjutnya.
Akhirnya, arsitek skuad Garuda tersebut sepakat untuk terus bertugas hingga tahun 2027 mendatang.
Shin Tae-yong menjelaskan sebenarnya kontraknya sudah hampir selesai dibahas.
Namun, memang proses tanda tangan baru bisa diselesaikan pada bulan Juni lalu.
Selain itu, dia sempat menjalani perawatan saat berada di Korea Selatan untuk pleura atau radang selaput dada.
"Sebenarnya perpanjangan kontrak selesai bulan April, pembicaraan dengan Ketum Erick hampir selesai."
"Tanda tangan terakhir dilakukan pada 29 Juni, akan tetapi tertunda sekitar dua bulan karena hak citra," kata Shin Tae-yong dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube @ajunerehab.
Baca Juga: Media Vietnam: Timnas Indonesia Punya 3 Faktor Pendukung untuk Bisa Lolos ke Piala Dunia 2026
Pelatih kelahiran Yeongdeok ini menambahkan, beberapa syarat untuk perpanjangan kontrak bisa dipenuhi dengan baik.
Bahkan, PSSI meminta Shin untuk bisa berkomunikasi untuk menunjang kerjanya di timnas.
Selain itu, dia memang sudah bertekad untuk tetap memimpin skuad Garuda dan proses negosiasi berjalan dengan baik.
"Mengenai permintaan dari asosiasi sudah saya penuhi semua, ketua kami juga mengatakan tidak ada masalah dengan perpanjangan kontrak."
"Malah mereka (PSSI) bilang,'apa saja yang diinginkan pelatih Shin, beritahu kami apa yang anda inginkan,' hal tersebut selesai dengan lancar."
"Mengenai hak citra, kali ini mereka menuntut lebih ketat dari saya."
"Kami sudah membahas bagian itu di tanggal 29 Juni, jadi sebenarnya tidak ada bagian berarti," lanjutnya.
Baca Juga: Tekad Shin Tae-yong Bawa Timnas Indonesia Tampil di Piala Dunia 2026
Shin juga melihat gejolak di antara netizen yang membuat petisi terkait kontraknya di timnas.
Hampir 1 juta orang memberikan tanda tangan agar Shin tetap bersama timnas.
Kondisi tersebut sempat membuat Ketum PSSI dalam tekanan meski sebenarnya proses tersebut sudah berjalan.
"Gara-gara perpanjangan kontrak tidak segera disepakati, maka muncullah (petisi)."
"Jika diumpamakan, semacam petisi nasional, di sama lebih dari satu juta orang menandatanganinya."
"Gara-gara itu pak Erick jadi kesusahan," tutupnya
Editor | : | Bagas Reza |
Sumber | : | Youtube |
Komentar