BOLASPORT.COM - Kehebatan Ducati menaklukkan Red Bull Ring yang tergambar dari sesi latihan MotoGP Austria 2024 sudah membuat lawan bergidik, tak terkecuali Aleix Espargaro.
Pembalap Aprilia Racing itu menyadari betul bahwa tantangan besar di seri MotoGP Austria 2024 ada berlapis-lapis.
Yang pertama jelas karena karakteristik Red Bull Ring yang menuntut akan titik-titik pengereman kuat dengan laju cepat.
Dan yang kedua, karena skuad Ducati.
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Red Bull Ring dan Ducati adalah dua kata yang sulit dipisahkan.
Baca Juga: Jorge Martin Ingatkan Francesco Bagnaia, Marc Marquez Pandai Mainkan Perang Psikologis
Motor Desmosedici GP telah langganan menjadi raja di sirkuit sepanjang 4,318 km dengan banyak sektor trek lurus.
Keandalan motor pabrikan Borgo Panigale itu sangat berguna di sana sejak musim 2016.
Tujuh dari delapan seri Austria dimenangi para pembalap bermotor Ducati.
Termasuk dua musim terakhir, pada edisi 2022 dan 2023.
Mengingat betapa Ducati sedang tangguh-tangguhnya, menjadi motor terbaik di grid saat ini, membuat performa para penunggangnya juga semakin tak terelakkan.
Hal itu pun tercermin dari hasil Practice MotoGP Austria 2024, Jumat (16/8/2024) kemarin yang sangat didominasi klan Ducati, baik dari tim pabrikan maupun tim satelit.
Tujuh penghuni 10 besar sesi tersebut, yang langsung lolos Q2 Kualifikasi, adalah para pembalap Si Merah.
Hanya tiga nama yang tidak berasal dari klan Ducati, yaitu Brad Binder (KTM) dan duo Aprilia, Aleix Espargaro dan Maverick Vinales.
Espargaro sangat merasa bahwa seri Austria ini benar-benar menuntut fisik. Dia meraih posisi ketujuh yang diraih dengan susah payah dan diselingi crash dua kali.
"Ini adalah trek yang sangat rumit," kata Espargaro dikutip BolaSport.com dari Paddock-GP.
"Namun setelah kecelakaan di sesi FP1, tim melakukan pekejrjaan dengan sangat baik dan meningkatkan motornya, terutama untuk menjaga keseimbangan."
"Saya cukup puas dengan daya saing kami di sini. Setidaknya ini berjalan sesuai yang saya harapkan," ujarnya.
Meski begitu, Espargaro tidak memungkiri bahwa posisinya mungkin hanya akan ikut meramaikan 10 besar.
Adapun untuk peluang podium atau bahkan juara, pembalap 34 tahun itu sangat sadar diri bahwa ini bukan trek kekuasaan Aprilia atau bahkan pabrikan lain.
"Bagnaia mencatatkan waktu 1'29,5 detik dengan ban medium dan dia sangat cepat dengan ban soft. Harus diakui bahwa Ducati punya torsi lebih besar dan pengereman lebih baik," kata Espargaro.
"Di trek yang lebih mulus seperti Silverstone (Inggris) jaraknya berkurang. Tapi di sini, di mana Anda harus mengerem dengan keras, kami berada dalam situasi yang sulit."
"Sedangkan Ducati, mereka tidak tersentuh di trek seperti ini," ucapnya.
Satu-satunya harapan Espargari pada balapan Austria pekan ini adalah mempertahankan konsistensi menjadi pembalap non-Ducati yang bisa ikut menembus 10 besar.
"Kami senang dengan hal ini. Sangat positif bahwa kami juga berada di grup (posisi) rombongan yang sama dengan Ducati," tuturnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar