BOLASPORT.COM - MotoGP Austria 2024 dibuka dengan sejumlah insiden kecelakaan yang cukup parah, mulai dari red flag dikibarkan sampai salah satu peserta harus mundur akibat cedera serius.
Balapan di Red Bull Ring, Spielberg, Austria memang selalu menghadirkan banyak drama.
Di sirkuit yang jadi wilayah kehebatan Ducati itu, karakteristiknya memang cepat, banyak trek lurus tetapi menuntut teknik pengereman yang berat.
Sedikit saja lengah, crash, tergelincir hingga berguling di area gravel akan jadi akibatnya.
Seperti yang dialami sejumlah pembalap MotoGP dalam mengawali sesi latihan di seri ke-11 musim MotoGP 2024 ini.
Baca Juga: MotoGP Austria 2024 - Pabrikan Lain Minggir, Mustahil Rasanya Menyentuh Klan Ducati di Red Bull Ring
Satu sorotan besar tertuju pada pembalap rookie KTM, Pedro Acosta yang kecelakaannya sampai membuat sesi FP1 ditunda beberapa saat karena Red Flag harus dikibarkan.
Di sisa-sisa tiga menit terakhir, Acosta mengalami kecelakaan yang cukup horor di tikungan 4 Red Bull Ring.
Dia tergelincir, terseret di atas aspal, hingga terhenti di tengah lintasan bersama motornya yang juga terseret kencang tanpa nakhoda.
A scary one for @37_pedroacosta at T4! ????????????
The session has been red-flagged after the rookie's second crash ????#AustrianGP ???????? pic.twitter.com/k5vCP60fD9
— MotoGP™???? (@MotoGP) August 16, 2024
Hal yang membuat kecelakaan Acosta disorot bukan hanya karena momen peristiwanya. Melainkan juga karena kronologi awalan kecelakaan itu bisa terjadi.
Pada sesi tersebut, Juara Dunia Moto2 2023 itu sejatinya sudah sempat jatuh dan mengakibatkan fairing sisi kiri RC16-nya rusak.
Bahkan terlihat jelas bagiannya sudah tidak utuh, sehingga aspek aerodinamikanya tentu hilang.
Namun demikian, Acosta yang sedang mengejar waktu untuk sisa menit-menit terakhir justru memutuskan hal yang keliru.
Bukannya kembali ke pit, pembalap 20 tahun itu malah tetap berusaha nekat melanjutkan sesi di sirkuit.
Keputusan Acosta yang nekat ini tentu tidak boleh dilanjutkan. Masuknya sudah kategori perilaku ceroboh karena bisa menbahayakan dirinya sendiri maupun pembalap lain.
"Motor MotoGP adalah kendaraan yang sangat rumit. Sehingga kalau nekat kembali ke sirkuit bahkan dengan kecepatan tinggi setelah mengalami kecelakaan sebelumnya, itu adalah tindakan yang sembrono," demikian ulas Corse di Moto.
Acosta berkilah bahwa dia terdesak untuk segera memanfaatkan sisa waktu.
Riwayat KTM sebagai satu-satunya motor yang pernah menang di Red Bull Rin selain Ducati, mungkin juga jadi pemicunya. Dia ingin tampil lebih mengeluarkan semua bakatnya.
"Saya tidak punya banyak waktu untuk mencantatkan lap yang bagus," kata Acosta dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Dan saya tahu bahwa saya harus mempersiapkan ban dengan baik. Tapi saya meremehkan temperatur ban yang dingin di bagian tengah."
"Kami punya lampu peringatan suhu dan itu baik-baik saja sebelumnya. Tapi ternyata hanya mengacu pada suhu ban luar. Sekarang kami tahu bahwa permukaan di tengahnya terlalu dingin," ujarnya.
Kecelakaan lain juga dialami Enea Bastianini (Ducati Lenovo), Aleix Espargaro (Aprilia) sampai yang terparah adalah Fabio Di Giannantonio.
Diggia, sapaan akrabnya, mengalami crash di sesi Practice, Jumat malam WIB.
Kecelakaan Diggia bukan karena dia ceroboh.
Murni karena insiden tetapi apesnya dia mengalami cedera yang sangat serius.
Diggia berguling-guling, terseret cukup lama di area gravel bersama motornya.
Pembalap VR46 itu langsung menjalani pemeriksaan medis.
Hasilnya, Diggia mengalami dislokasi bahu kiri. Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut, dia dianggap tidak fit untuk ikut sisa balapan.
Diggia akhirnya diumumkan mundur dari serangkaian sesi MotoGP Austria 2024 dan akan menjalani pemulihan lebih lanjut.
Not an easy one for @VR46RacingTeam so far ????@FabioDiggia49 ends up in the gravel trap at T8 ????#AustrianGP ???????? pic.twitter.com/goolv6W3Bo
— MotoGP™???? (@MotoGP) August 16, 2024
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Corse di Moto, Speedweek.com |
Komentar