BOLASPORT.COM - Marcelo Rospide menyadari perlu pendekatan khusus untuk menangani Hugo Samir yang terkenal bengal di Persik Kediri.
Hugo Samir menemukan klub yang mau mempercayainya di level tertinggi sepak bola Indonesia.
Pemain kelahiran 25 Januari 2005 itu sebelumnya menjadi villain sepak bola Indonesia setelah beberapa kali kasus kartu merah.
Putra Jacksen F Tiago itu tercatat dua kali melakukan aksi kekerasan di dalam lapangan yang merugikan timnya.
Momen pertama terjadi di kompetisi EPA Liga 1 2021, saat ia menendang perangkat pertandingan dalam laga Bhayangkara FC U-18 vs Persebaya U-18.
PSSI menghukum Hugo dengan larangan bermain selama 12 bulan atas pelanggaran keras tersebut!
Dua tahun berselang, ia belum juga memperbaiki diri saat dipanggil timnas Indonesia di Asian Games 2023.
Dalam laga melawan Uzbekistan, Indonesia membutuhkan ketenangan saat tertinggal 0-1 di fase gugur.
Sayangnya Hugo tidak memperlihatkan itu, ia justru mengangkat tangan ke badan pemain Uzbekistan.
Baca Juga: Dua Kali Keok di Liga 1, Pelatih Persis Solo: Piala Presiden Membunuh Kami!
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar