BOLASPORT.COM - Jelang laga grappling terbesar di ONE 168: Denver, Kade Ruotolo percaya diri bisa memaksa Mikey Musumeci, yang adalah sesama grappler juara dunia, menyerah di tangannya.
Selain laga perebutan sabuk juara kelas bantam Muay Thai antara Jonathan Haggerty dan Superlek Kiatmoo9 di puncaknya, duel pendukung utama ONE 168: Denver pada 7 September mendatang juga begitu dinanti oleh kalangan pencinta Brazilian jiu-jitsu.
Pasalnya, Ruotolo akan mendapatkan tantangan dari Musumeci, sesama grappler terbaik di dunia yang naik tiga kelas berat sekaligus.
Setiap laga Ruotolo memang kerap berlangsung seru dan lawannya kali ini adalah yang terberat baginya.
Terlebih dua grappler penyandang gelar itu belum terkalahkan di ONE Championship.
Publik pun dibuat bertanya-tanya perihal siapa yang akan keluar sebagai pemenang dalam laga besar.
Namun, Kade Ruotolo berani menjamin kalau dirinya lebih unggul.
"Saya merasa kalau satu hal yang menguntungkan saya dalam laga itu adalah karena saya memiliki banyak pilihan untuk meraih kemenangan, baik itu lewat punggung atau kemampuan untuk menembus pertahanan lawan," jelas Ruotolo.
"Jika saya beradu tangan dengan seseorang dan tak berjalan sesuai rencana, saya akan mencoba bergulat."
"Jika tidak bisa, saya akan bermain bertahan. Saya tak akan mengincar kaki mereka."
"Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menemukan kelemahan mereka dan mengeksekusinya," lanjut juara kelas ringan submission grappling ONE Championship ini.
Walau tak selalu meraih penyelesaian kuncian, Ruotolo selalu tampil dominan untuk meraih kemenangan.
Hal itu tak lepas dari kreativitasnya untuk melihat kelemahan lawan.
Berbeda dari Musumeci yang ahli dalam bertahan, Ruotolo adalah seorang grappler agresif yang selalu bermain menyerang.
Dia tak pernah memberi lawannya waktu untuk bernapas atau berpikir.
"Saya kira Mikey tak akan berpikir sejauh itu," kata Kade Ruotolo.
"Saya pikir dia akan mencoba strategi yang sama selama 10 menit."
"Jika hal itu tak berhasil, maka tak akan sukses."
"Saya kira Mikey akan terkejut apabila saya bisa melawati pertahanannya."
"Saya tak berpikir kalau dia akan siap dalam hal mental untuk keluar dari posisi guard, maju, dan menyerang," sambungnya.
Dengan pemikiran itu di benaknya, Ruotolo pun siap membawa perang untuk Mikey Musumeci.
Tak hanya ingin tampil dominan, saudara dari Tye Ruotolo itu juga ingin memaksa sang juara kelas terbang submission grappling ONE Championship itu menyerah.
Mundur ke belakang, Musumeci terakhir kali menyerah sekitar tiga tahun lalu setelah ditekuk Gabriel Sousa.
Namun, dia telah membalas kekalahan itu ketika keduanya bertemu lagi di ONE Championship pada tahun ini.
"Kami akan membawanya ke bawah. Kami akan menembus pertahanan dan membuatnya menyerah," tambah Ruotolo.
"Jika sebuah kuncian datang dalam proses, maka hal itu akan sempurna."
Salah satu dari dua juara dunia itu akan mengalami kekalahan pertama dalam kariernya di ONE Championship.
Baik Ruotolo maupun Musumeci bisa berada di posisi itu jika lengah barang sekejap.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | ONE Championship |
Komentar