BOLASPORT.COM - Ganda putra China, Liu Yu Chen, mengakhiri karier bulu tangkis internasional dalam pengunduran diri berjamaah di tim nasional China.
Liu Yu Chen dikabarkan akan pensiun setelah tampil pada Olimpiade Paris 2024.
Dilansir BolaSport.com dari Yidian, pemain yang baru berusia 29 tahun itu menyerahkan laporan pensiunnya dan resmi mengucapkan selamat tinggal di kancah internasional.
"Tanggal 19 Agustus, waktu Beijing, menyusul tunggal putri He Bing Jiao, tiga ganda putra yaitu Liu Yu Chen, Ou Xuan Yi, dan Tan Qiang menyerahkan surat penguduran diri."
"Mereka resmi mengucapkan selamat tinggal ke kompetisi internasional dan masing-masing dari mereka menyongsong kehidupan yang baru."
"Berita ini telah dikonfirmasi oleh Chen Qi Qiu, kepala pelatih ganda putra tim nasional bulu tangkis China," demikian petikan berita dari Yidian.
Liu Yu Chen menjadi salah satu ganda putra terbaik China dalam satu dekade terakhir.
Kesuksesan dialami bersama partner lama, Li Jun Hui, dengan medali emas Kejuaraan Asia (2017, 2018) dan Kejuaraan Dunia (2018), perak di Olimpiade (2021), serta peringkat 1 dunia.
Mereka menjadi rival mantan pasangan andalan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dengan 13 kali bertarung di ajang resmi BWF.
Nama Liu Yu Chen makin dikenal di kalangan penggemar bulu tangkis Tanah Air karena hubungan yang akrab dengan Hendra Setiawan.
Liu mengidolakan Hendra. Lelucon sebagai putra sulung Hendra pun dirangkulnya dengan nama lucu-lucuan yaitu Yuchen Setiawan.
Sensasi Li masih berlanjut walaupun Li Jun Hui memutuskan pensiun lebih dulu setelah meraih medali perak pada Olimpiade Tokyo 2020.
Ou Xuan Yi kemudian menggantikan posisi Li Jun Hui. Memiliki postur tinggi menjulang seperti Li Jun Hui, julukan Duo Menara Reborn pun muncul.
Perjalanan Liu/Ou berjalan manis pada awalnya di turnamen BWF World Tour pada tahun 2022.
Bagaimana tidak? Mereka langsung mencapai babak final pada penampilan debut di German Open Super 300 meski berakhir sebagai runner-up.
Liu/Ou sukses menebusnya dengan gelar pertama dari turnamen yang jauh lebih bergengsi yaitu Indonesia Open Super 1000.
Mereka berhasil meraih juara dengan status sebagai pemain pengganti.
Tahun 2022 menjadi puncak performa Liu/Ou setelah ditutup dengan gelar juara BWF World Tour Finals pada akhir tahun.
Namun, penampilan mereka mulai mengalami penurunan pada tahun 2023 karena cedera.
Mereka hanya mampu meraih satu gelar juara pada Hylo Open (Super 300) dan satu hasil runner-up pada Kumamoto Masters (Super 500).
Tahun ini, Liu/Ou makin tenggelam karena kesulitan bersaing dengan pasagan papan atas. Semifinal Indonesia Masters 2024 menjadi hasil terbaik mereka.
Pada Olimpiade Paris 2024, Liu/Ou juga gagal melewati babak penyisihan grup di mana mereka tergabung ke dalam grup neraka yang terdiri dari lima kontestan.
Liu/Ou mengakhiri karier dengan empat gelar juara juara yakni Indonesia Open, Australian Open, BWF World Tour Finals pada 2022 dan Hylo Open pada 2023.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BadmintonCn.com |
Komentar